Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, program Kartu Prakerja kini juga ditiru penerapannya oleh beberapa negara seperti Kamboja, Thailand bahkan Maroko.
Menurutnya hal tersebut merupakan sebuah prestasi dan menunjukkan pogram Kartu Prakerja berhasil dilaksanakan.
"Negara lain yang belajar dari kartu prakerja dan mereplikasi sistem yaitu pemerintah Kamboja," kata Airlangga Hartarto di acara Temu Alumni Prakerja di Gedung Ali Wardhana Kemenko Perekonomian, Kamis (3/10/2024).
"Oleh Pemerintah Kamboja mereka sudah belajar dari program Prakerja dan diikuti oleh 1,5 juta pekerja Kamboja," kata Airlangga.
"Sekarang Thailand, Maroko, dan negara bagian Sarawak juga sedang mempelajari Prakerja untuk mereplikasi program ini," imbuhnya.
Selain itu, Airlangga menyatakan bahwa program Kartu Prakerja juga berhasil diapresiasi oleh NDB Bank, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa atau UNDP dan Bank Dunia.
"Nah ini saya mengapresiasi dan saya juga mengapresiasi tadi penghargaan yang diberikan oleh UNESCO," papar dia.
Airlangga mengatakan, sejak awal program Kartu Prakerja diluncurkan harus dihadapkan pada tantangan akibat dampak Pandemi Covid-19. Menurutnya Kartu Prakerja pada saat diberikan penugasan tidak ada definisinya.
Namun kini, Kartu Prakerja memiliki definisi yang jelas bahwa dalam skema normal pelatihan secara langsung atau offline itu sangat dibutuhkan.
Baca juga: Menko Airlangga: Jumlah Lulusan Prakerja Tembus 18,9 Juta Orang
"Karena walaupun belajar digital itu yang sederhana saja Microsoft Office, itu kalau belajar digital akan sulit. Tetapi kalau ada trainer nya itu lebih mudah," terang dia.
Sebelumnya Airlangga menyebut bahwa saat ini jumlah peserta Kartu Prakerja mencapai 18,9 juta orang dari 514 kabupaten/kota.
Baca juga: Program Prakerja akan Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran? Ini Jawaban Airlangga Hartarto
"Dan program yang sangat besar dan tidak ada pendidikan institusi manapun yang bisa melakukan pelatihan kepada 18,9 juta dalam waktu kira-kira empat tahun," jelasnya.
Program Kartu Prakerja pertama kali diluncurkan pada 11 April 2020. Mulanya program ini dipadukan dengan program bantuan sosial untuk membantu masyarakat yang ekonominya terganggu oleh pandemi Covid-19.