Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, di tengah situasi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih, terdapat peluang bagi Indonesia.
Jokowi menyebut ekonomi global sedang bertumbuh lambat yang diperkirakan hanya berkisar antara 2,6 hingga 2,7 persen.
Ia juga mencatat bahwa inflasi masih menjadi masalah bagi banyak negara, dengan inflasi global diperkirakan mencapai 5,9 persen.
Baca juga: Peringatan Presiden Jokowi Soal RI Bisa Dibanjiri Produk China: Harga Jauh Lebih Murah
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi sambutan di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, ICE BSD Tangerang, Rabu (9/10/2024).
"Ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung yang membuat negara-negara melakukan kebijakan restriksi perdagangan. Saat ini setidaknya ada 19 negara yang melakukannya. Semua itu membuat volume perdagangan menjadi lesu," katanya.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Jokowi menegaskan Indonesia harus mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri.
Ia melihat bahwa situasi restriksi perdagangan ini bisa menjadi peluang untuk meningkatkan perdagangan Indonesia seperti kegiatan ekspor.
"Saat banyak negara melakukan restriksi akibat perang dagang, menurut saya di situ ada peluang. Saat banyak negara mengalami inflasi tinggi, menurut saya di situ juga ada peluang," ujar Jokowi.
Ia pun menyambut baik TEI 2024 sebagai sarana untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Indonesia ke pasar dunia.
"Kita harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi lagi dan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk kita, serta bisa merambah ke pasar yang lebih luas lagi," pungkas Jokowi.