News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ajak Investasi di RI, Wamentan Sudaryono Berharap Jepang Transfer Teknologi Produk Hortikultura

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Pertanian RI (Wamentan) Sudaryono ketika bertemu Wakil Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Yoichi Watanabe di Tokyo, Jepang.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono ingin kerja sama Indonesia dan Jepang di sektor pertanian lebih diperkuat lagi.

Sudaryono mengajak Jepang untuk berinvestasi di Indonesia dan memperkuat kerja sama di sektor pertanian.

Penguatan kerja sama meliputi perdagangan, pelatihan, dan transfer teknologi pertanian.

Ia berharap adanya transfer teknologi dari Jepang agar produk hortikultura Indonesia dapat memenuhi standar kualitas internasional.

Baca juga: Alat Pertanian Terpenuhi, Petani Muda Asli Papua Bahagia Kementan Respon Cepat Olah Lahan di Merauke

Sudaryono mengungkap ajakan memperkuat kerja sama ini disambut baik oleh Pemerintah Jepang.

"Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang baik sudah lama," katanya ketika bertemu Wakil Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Yoichi Watanabe di Tokyo, dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (17/10/2024).

"Kita ingin lebih diperluas lagi di sektor pertanian, apakah itu ekspor-impor, transfer of technology, training, dan seterusnya," lanjutnya.

Sudaryono turut menyinggung fokus utama Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto adalah ketahanan pangan.

Pencapaian ketahanan pangan disebut memerlukan pendekatan modern melalui mekanisasi.

Selain itu, diperlukan peningkatan sumber daya manusia dan penerapan teknologi canggih.

Sudaryono mengatakan bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional ialah melalui program cetak sawah baru 3 juta hektare.

"Proyek ini sudah dimulai dan kami ingin menekankan bahwa pencetakan sawah tidak akan melibatkan deforestasi," ujar Sudaryono.

"Kami akan memanfaatkan lahan yang ada, termasuk lahan rawa, dengan sistem irigasi yang tepat,” lanjutnya.

Sudaryono pun menginginkan Jepang berpartisipasi dalam proyek cetak sawah tersebut.

Petani Indonesia diharapkan dapat mengikuti pelatihan di Jepang, serta mengadopsi teknologi pertanian terbaru dari Negeri Sakura.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini