TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terus didorong go international untuk mencari peluang pasar ekspor di berbagai negara melalui produk-produk unggulan yang memiliki diferensiasi tinggi.
Upaya ini tidak hanya dijalankan oleh pemerintah tapi juga sektor swasta. Satu diantaranya melalui program Local Champion Indonesia (LCI), untuk mendorong pebisnis UMKM menemukan buyer di luar negeri.
Program ini diinisiasi oleh Cah Angon Foundation bekerja sama dengan UKM Eksportir Indonesia dan Garuda Indonesia Maju, serta didukung Kementerian Perdagangan bersama 12 negara melalui atase perdagangan, ITPC, dan Kadei.
Baca juga: Perkuat Daya Saing UMKM Obat Bahan Alami, BPOM dan Bank Mandiri Gandeng Sido Muncul
Program ini diklaim berhasil mendorong ekspor produk UMKM Indonesia seperti tercermin dari ditandatangninya nota kesepahaman (MoU) ekspor kopi ke pasar India dan komoditi keripik kelapa ke pasar China.
Selain itu, LCI juga aktif mendampingi proses kesepakatan dengan banyak buyer dari berbagai negara, menyadari bahwa proses ekspor tidaklah instan.
Menurut Dhika Yudistira, Direktur Eksekutif Cah Angon Foundation dan Sekretaris Jenderal Garuda Indonesia Maju, program terintegrasi ini sangat efektif dalam mempersiapkan pelaku usaha dan produk yang dihasilkan UMKM memenuhi kebutuhan pasar luar negeri.
Baca juga: Kementerian Koperasi dan UMKM: Teten Masduki Siap Bantu Pemisahan
"Kami menyelenggarakan webinar dengan para atase perdagangan/ITPC yang berfungsi sebagai sumber intelijen pasar, sehingga pelaku UMKM memahami potensi dan regulasi pasar," ujarnya.
"Kami akan melakukan kurasi produk bekerja sama dengan Perwadag untuk memastikan produk sesuai dengan kebutuhan pasar berbagai negara," ungkap Dhika dikutip Kamis, 17 Oktober 2024.
Rangkaian program juga mencakup pelatihan berbasis kluster untuk menyiapkan produk yang siap masuk ke pasar, diikuti dengan sesi pitching kepada buyer yang membantu dalam proses negosiasi dan kesepakatan.
Puncaknya adalah partisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan, di mana LCI berhasil menarik perhatian banyak buyer dan perwakilan dagang dari berbagai negara.
Dhika Yudistira menekankan pentingnya program terintegrasi market ini agar terus didorong di lintas kementerian, BUMN dan sektor swasta.
"Pemerintah kita cukup fokus kepada UMKM, akan tetapi saya sering menemui banyak UMKM yang sudah bagus secara kualitas, perizinan, kapasitas dan lain-lain akan tetapi tidak sesuai dengan potensi pasar, sehingga sangat disayangkan," kata dia.
"Apabila kedepannya semua stakeholder mendorong program umkm terintegrasi dengan market maka akan cepat mendorong pertumbuhan umkm di Indonesia," imbuhnya.
LCI berharap dapat terus meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM Indonesia di pasar global.