Laporan Wartawan Tribunnews.com Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten kesehatan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mengenjot layanan medis untuk memacu pendapatan perseroan.
Salah satu yang diproyeksikan memberikan pendapatan tinggi bagi perseroan adalah layanan medical check up (MCU) yang diperkirakan bisa memberi kontribusi sepertiga dari total pendapatan perseroan.
Saat ini, kontribusi layanan MCU terhadap pendapatan DGNS masih kurang dari 10 persen.
DGNS merupakan anak usaha PT Bundamedik Tbk (BMHS) dan baru saja meresmikan gedung baru BMHS Diagnos Tower di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2024).
Pembangunan gedung tersebut menelan biaya Rp 100 miliar termasuk pembelian tanah, biaya konstruksi sampai persiapan layanan kesehatan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Infrastruktur Kesehatan, BRI dan BPJS Kesehatan Jalin Kerja Sama
Direktur Utama DGNS, Mesha Rizal Sini mengatakan, dalam waktu dekat, perusahaan akan membuka Klinik Utama di gedung ini yang berfokus kepada layanan MCU, laboratorium, dan radiologi.
”Inovasi ini tidak hanya di Jakarta, akan dilanjutkan dengan pembukaan Klinik Utama di kota Makassar, Batam, dan kota-kota besar lainnya,” ujarnya dalam acara peresmian BMHS Diagnos Tower, Jumat (18/10).
BMHS Diagnos Tower memiliki delapan lantai, dengan empat lantai paling atas sebagai kantor bersama dengan BMHS. Lantai 1 dan 2 dipakai untuk keperluan klinik dan MCU. Sementara, lantai 3 dan 4 untuk keperluan lab central.
Managing Director Diagnos Laboratorium Utama Fergus Richard mengungkapkan, BMHS Diagnos Tower selain menjadi kantor pusat BMHS, juga untuk memperluas jangkauan pasar.
"Kita ingin meningkatkan engagement dengan pasien secara langsung dalam jangka waktu yang lebih panjang,” kata Fergus dalam jumpa pers.
Dia memaparkan, bersamaan dengan dioperasikannya gedung baru ini, Diagnos juga menggulirkan layanan kesehatan baru, meliputi MCU Plus, Cervegene, dan DNA and Me.
MCU Plus didukung oleh Smart Report berbasis AI yang bisa memberikan informasi Personal Health Risk Score dalam periode 10 tahun ke depan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dokter, laboratorium, dan radiologi.
Mesha menjelaskan, saat ini DGNS memiliki sejumlah lab nest Diagnos di Indonesia. Ada 6 cabang laboratorium stand alone, berlokasi di Ciputat Tangerang Selatan, Denpasar, Padang, Makassar, Batam, dan Diagnos Genomics.