Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono mengungkap bahwa proyek jalan tol peninggalan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akan tetap dilanjutkan.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa AYH usai melakukan rapat bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2024).
"Proyek-proyek jalan tol terus kita akan lanjutkan. Ada beberapa yang tinggal nyambung-nyambung lagi begitu ya. Jadi ini akan terus kita lakukan," kata AHY.
Baca juga: Tarif Jalan Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Akan Alami Penyesuaian dalam Waktu Dekat
"Selama ini sudah (dibangun) panjang sekali, ribuan kilometer sudah terbangun, dan kita akan lanjutkan karena itu penting," lanjutnya.
Menurut AHY, bukan hanya pembangunan jalan tol yang akan dilanjutkan, tetapi angkutan feeder dari pusat produksi juga akan dikembangkan.
Kabupaten kota yang ada di Indonesia, kata dia, harus mendapatkan nilai ekonomi yang optimal dengan hadirnya jalan tol.
"Harus ada pendukungnya agar hasil produksi itu bisa lebih cepat dan efisien untuk didistribusikan. Manusia, barang, dan jasa harus lebih cepat untuk bisa bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain," ujar AHY.
Ditemui di tempat sama, Staf Ahli Kementerian PU Endra S. Atmawidjaja menjelaskan bahwa kelanjutan pembangunan tol akan dipusatkan di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Gabungan backbone dan sirip-sirip JTTS memiliki panjang hampir 2.800 kilometer (km). Saat ini, kata Endra, baru sekitar 1.150 km yang tersambung dan telah beroperasi, menyisakan sekitar 1.600 km.
Pembangunan jalan tol lainnya yang diprioritaskan adalah di Ibu Kota Nusantara (IKN), lalu di Jawa seperti Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci).
"Kemudian (jalan tol) Jogja-Kulon Progo-Solo. Kemudian Jogja-Bawen. Nah yang utamanya itu," ucap Endra.
Jalan tol lainnya di Pulau Jawa yang menjadi prioritas pembangunan adalah Demak-Gresik dan Probolinggo-Banyuwangi.
Sekarang, pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi baru sampai Besuki, yang mana kata Endra masih ada sekitar 170 kilometer lagi harus dibangun agar sampai Banyuwangi.
"Itu program yang sekarang mau ditetapkan jadi RPJM. Dari PU sendiri sudah menyiapkan itu sebagai kelanjutan program pembangunan jalan tol," ujar Endra.