Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor pertambangan diyakini masih menjadi salah satu motor andalan dalam pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengungkapkan, misi Presiden Prabowo untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi 8 persen bukan lah hal yang mustahil.
Target tersebut dapat terwujud, mengingat potensi sumber daya mineral Indonesia masih melimpah.
Ditambah lagi program hilirisasi komoditas tambang sedang dijalankan, sehingga hal ini dapat memberikan nilai tambah yang lebih.
"Saya kira kontribusi tambang sudah sangat jelas ya, Pemerintahan sebelumnya Pak Presiden Jokowi dan juga Pak Prabowo sudah meng-highlight Bagaimana pertambangan menjadi tulang punggung ke depan," ungkap Hendra saat ditemui di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
"Dan Indonesia memiliki banyak cadangan mineral yang strategis yang penting, misalnya ada nikel, tembaga, timah, bauksit dan lain-lain. Ini bisa menjadi tulang punggung ya, jadi hilirisasi," sambungnya.
Ia melanjutkan, keseriusan Pemerintah untuk mendorong program hilirisasi komoditas mineral terus dilakukan.
Hal ini juga turut disambut para pelaku usaha tambang, dengan membangun fasilitas pemurnian mineral, atau smelter.
Hendra dalam kesempatan tersebut meminta, agar Pemerintah dapat membangun dan memperbanyak industri-industri yang mampu menyerap produk hilirisasi mineral.
Apabila ekosistem industri dari hulu hingga hilir dapat terwujud dengan sempurna, maka nilai tambah yang diterima Indonesia akan optimal.
Baca juga: Butuh Banyak Anggaran, Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Cukup Berat Direalisasikan
"Yang perlu didorong pemerintah ke depan adalah bagaimana industrialisasi. Industri yang bisa menyerap produk-produk hasil mineral," papar Hendra.