News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementan: RI Tak Berencana Impor Susu, Tapi Gaet Investor Kembangkan Industri Sapi Perah Nasional

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Peternakan dan program pengembangan sapi perah di Pujon, Malang, Jawa Timur.

Sebelumnya, Kementan membawa investor dari Vietnam untuk berinvestasi sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Pada September 2024 lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan investasi tersebut berbentuk pembangunan industri sapi perah dan indusri pengolahan susu.

"Investornya, alhamdulillah mereka tertarik berinvestasi di Kabupaten Poso. Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden Terpilih, untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini" terang Mentan Amran saat meninjau lahan investasi di Napu, Poso, Rabu (25/9/2024).

Investasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dari hasil lawatan Mentan Amran sebelum nya beberapa waktu lalu ke Vietnam. 

"Ini (investor) merupakan perusahaan terbesar dalam memproduksi susu," ungkap Amran.

Mentan Amran berharap, pemerintah daerah dan pengambil kebijakan terkait menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk mendukung program tersebut. Sehingga perlu dilakukan akselerasi agar investor ini tidak pindah ke lain hati.

"Kepada masyarakat Poso, masyarakat Sulawesi Tengah agar mengawal dengan baik. Perusahaan ini sudah memiliki cabang di Amerika, New Zeland, Rusia, Australia, perusahaan ini perlu kita sambut dengan baik" pintanya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi menyebutkan, investasi perusahaan Vietnam untuk membangun Indonesia emas yang dicita-citakan, bergantung kepada lahan yang dipersiapkan. 

"Lahan yang available ada sekitar enam ribu hektar, kemudian bisa diperluas menjadi 60 ribu hektar. Bahkan bisa diperluas menjadi 100 ribu hektar. Dengan 100 ribu hektar dapat memproduksi 1,8 juta ton dengan nilai investasi mendekati satu miliar dollar," katanya.

Camat Lore Timur, Poso, Ferdianto Tarakolo, menyambut baik gagasan investasi dan mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pertanian, serta mendukung program ini ke depannya.

"Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah pusat, dan Bapak Menteri Pertanian untuk mengunjungi wilayah kami yang mempunyai potensi untuk pengembangan sapi perah, dengan langkah awal menggunakan lahan HPL. Sebagai pemerintah daerah dan mewakili masyarakat kami merespon positif akan rencana ini karena akan membuka lapangan pekerjaan dan memperbaiki gizi," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini