Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah, melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), dan Pendiri Agung Sedayu Group yakni Sugianto Kusuma alias Aguan, berkolaborasi membangun 250 rumah di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pembangunan rumah ini menandakan dimulainya Gerakan Nasional Gotong Royong Bangun Rumah untuk Rakyat.
Pada Jumat (1/11/2024) ini, Menteri PKP Maruarar Sirait melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan rumah gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari sumbangan swasta.
Tanah tersebut memiliki luas 2,5 hektare dan merupakan hibah dari Maruarar langsung melalui perusahaannya, yaitu PT Bumi Samboro Sukses. Sementara itu, rumah-rumahnya akan dibangun oleh pihak Aguan.
Baca juga: Selain Aguan, Pemerintah Libatkan Prajogo Pangestu dan Boy Thohir di Program 3 Juta Rumah
"Sebagai Menteri harus memberi contoh gotong royong," kata Ara, sapaan akrab Maruarar, dalam keterangan tertulis.
Rumah dengan tipe 60/36 ini akan dibagikan secara gratis bagi MBR yang belum mempunyai rumah dari berbagai kategori.
Penerimanya meliputi guru, anggota TNI/Polri, dan ASN yang berpangkat dan bergaji rendah; para milenial yang bergaji rendah; serta rakyat kecil dengan penghasilan tidak tetap.
Di kawasan ini nantinya akan dibangun sekolah dan tempat ibadah agar ekosistemnya lengkap.
Seleksi dan kriteria calon penerimanya akan diproses seiring dengan pembangunan. Ara meyakini peminatnya akan banyak sekali.
"Untuk itu saya pesan (kepada) yang akan menyeleksi calon penerima, harus tahu lapangan dengan kriteria yang ketat," ujar Ara.
Menurut Ara, lokasi rumah gratis ini akan dijadikan percontohan dari gerakan, terutama juga karena lokasinya yang tidak jauh dari Bandara Soekarno-Hatta.
Politikus Partai Gerindra itu juga mengungkap bahwa konglomerat yang tertarik membangun rumah untuk rakyat ini bukan hanya Aguan.
Selain Aguan, ada Boy Thohir dari Adaro, Prajogo Pangestu dari Barito Grup, Franky Wijaya dari Sinar Mas, dan Lawrence Barki dari Harum Energy.