TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) dari industri migas dan petrokimia, merupakan upaya pemenuhan regulasi pemerintah sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Langkah ini juga mendukung Net Zero Emissions (NZE) dan keberlanjutan lingkungan.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan pihaknya ingin menjadi lebih dari sekadar penyedia energi.
Baca juga: Menko Airlangga Dorong Limbah Kelapa Sawit Disulap Jadi Sumber Energi Alternatif
Namun juga perusahaan hadir sebagai mitra yang siap mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan limbah industri.
“Kami melihat pengelolaan limbah B3 sebagai tanggung jawab besar yang memerlukan kolaborasi strategis. Dengan dukungan PT PPLI, kami berharap dapat memenuhi standar lingkungan yang ketat dan meningkatkan pelayanan untuk industri pengelola limbah, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di seluruh Indonesia,” ujar Riva ditulis, Sabtu (2/11/2024).
Sementara itu, President Director PT PPLI, Yoshiaki Chida, menyampaikan keyakinannya bahwa kemitraan ini akan semakin memperkuat peran PPLI dalam pengelolaan limbah B3 di Indonesia.
“Dengan pengalaman luas kami dalam pengelolaan limbah serta izin lengkap, PPLI mampu menyediakan layanan pengolahan limbah yang komprehensif dan tepat waktu. Kami berharap kerja sama ini dapat membawa dampak signifikan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan limbah nasional dan memperkuat keberlanjutan lingkungan,” kata Yoshiaki.