TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 4,93 triliun pada September 2023 menjadi Rp 5,70 triliun pada September 2024.
Pertumbuhan ini mencakup peningkatan sebesar 14,33 persen pada segmen mikro, yang naik dari Rp 3,27 triliun pada September 2023 menjadi Rp 3,74 triliun pada periode yang sama di 2024.
Baca juga: Dukung Inklusi Ekonomi Nasional, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
Segmen kredit UKM juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,91 persen, dari Rp 1,66 triliun pada September 2023 menjadi Rp 1,96 triliun pada tahun ini.
Peningkatan penyaluran kredit ini memperkuat posisi Bank DKI dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional dan daerah, serta menegaskan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada pengembangan sektor UMKM.
Baca juga: Dorong Daya Saing UMKM dari Berbagai Daerah, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal
“Bank DKI berfokus pada penyaluran kredit yang berkualitas dan berkelanjutan, mendukung ketahanan ekonomi nasional melalui sektor UMKM,” kata Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo dalam keterangan resmi, Kamis (31/10/2024).
Agus menuturkan, Bank DKI juga optimis dapat mencapai pertumbuhan yang positif hingga akhir 2024 dengan melakukan berbagai konsolidasi internal, termasuk perbaikan sistem dan bisnis proses.
Baca juga: Menteri Pariwisata: Event Internasional Harus Wadahi UMKM Lokal
Hal ini diimbangi dengan penekanan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.
Secara keseluruhan, total kredit dan pembiayaan Bank DKI tumbuh 9,55 persen dari Rp 49,96 triliun pada September 2023 menjadi Rp 54,73 triliun pada September 2024.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Gross tetap terjaga di level 2,21 persen.