Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peran BUMN terhadap perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Kinerjanya dpuji mampu menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah tantangan dan gejolak global.
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan, saat ekonomi dunia mengalami perlambatan,BUMN hadir untuk menyelamatkan bangsa.
"BUMN hadir sebagai penyelamat bangsa saat pandemi Covid-19 memasuki Indonesia. Berbagai upaya terus dilakukan BUMN bersama pemerintah untuk segera mencegah penyebaran virus melalui program vaksinasi," kata Arya di acara Indonesia Best BUMN Awards 2024 di Jakarta belum lama ini.
Dikatakannya, saat wabah Covid masuk Indonesia pada Februari - Maret 2020, Kementerian BUMN terjun mencari vaksin.
"Bulan April - Mei, bulan Juni sudah ada tes uji vaksin tahap 3, bulan Juni di biofarma di Bandung. Kita termasuk negara yang pertama melakukan uji coba tahap 3. Bulan Februari, bulan Januari - Februari kita sudah vaksin," katanya.
Arya mengatakan, tantangan lain yang dihadapi BUMN adalah ancaman PHK karyawan karena aktivitas perekonomian menyusut karena berbagai pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah meluasnya pandemi.
"Saat itu Pak Jokowi melarang Pak Erick melakukan PHK, ketika perusahaan- perusahaan swasta pada tutup dan banyak PHK, justru BUMN-nya tidak ada PHK," katanya.
Tahun 2023 lalu, Kementerian BUMN telah melaporkan laba konsolidasi BUMN pada tahun 2023 menyentuh angka Rp292 trilliun.
"Jika menghitung dana tunai, laba tahun 2023 tersebut naik sekitar 14,96 persen secara year on year (yoy) dan tercatat BUMN menyumbang 21,9 persen dari total pendapatan negara diluar hibah untuk tahun 2023," kata Arya.
Baca juga: Erick Thohir akan Panggil Bos-bos BUMN Bahas Program Kerja Selaras Kebijakan Prabowo
Laporan Kementerian BUMN juga mencatat realisasi pembayaran dividen kepada negara sebesar Rp80,2 triliun pada tahun 2023.
"BUMN yang bertujuan untuk pembangunan ekonomi Indonesia akan terus memberikan dampak bagi rakyat dan juga terhadap pendapatan negara di tengah perlambatan ekonomi dunia," katanya.
Dia mengatakan, BUMN juga turut membangun prekonomian dengan menyalurkan kredit melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang merupakan program pembinaan khusus yang dilaksanakan oleh PT PNM untuk ibu-ibu prasejahtera produktif non-bankable yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.
Baca juga: Pengangkatan Dony Oskaria Jadi Wakil Komut Pertamina Mengundang Kritik: Apa yang Mau Dikejar, Uang?
"Program Mekaar itu naik dari 5 juta tahun 2019, sekarang sudah mencapai lebih dari 15 juta. Dan itu ibu-ibu rumah tangga yang jualan gorengan dan sebagainya yang berikan pendana," tuturnya.
Arya mengatakan, selama 2023, BUMN telah menyumbang Rp 8,5 triliun sampai Rp 90 triliun, jumlah tersebut meningkat dua kali jika dibandingkan tahun sebelumnya.
BUMN menyumbang total selama 5 tahun terakhir hampir Rp2.000 triliun yang terdiri dari pajak, PNBP dan dividen kepada negara.
"Ini adalah yang diberikan oleh BUMN kepada Indonesia. Ketika semua turun, dia justru yang mendukung dan support dan ketika tidak ada yang berani masuk ke ruang-ruang itu, kita yang masuk ke ruang-ruang itu," imbuhnya.
BUMN turut membangun infrastruktur dalam negeri dengan membangun jalan tol seperti di daerah Sumatera dan seluruh pulau Jawa serta merealisasikan beroperasinya kereta cepat.
"Kami tetap membangun jalan tol di Sumatera, membangun jalan tol seluruh Jawa, membangun kereta cepat. Yang selesai kemarin, semua adalah proses-proses yang adalah oleh BUMN untuk melakukan pembangunan," pungkasnya.
Ajang Indonesia BUMN Awards 2024 memberikan penghargaan kepada sejumlah perusahaan BUMN yang telah memberikan dedikasi dan kinerja terbaik untuk Indonesia.
Diantaranya adalah PT Jasa Raharja; PT PP (Persero) Tbk; PT Kereta Api Logistik; PT INALUM; PT Elnusa Tbk; PT Mandiri Utama Finance; PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI); PT Phapros Tbk; dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Kemudian, PT Petrokimia Gresik; PT Jasa Marga (Persero) Tbk; PT BRI Asuransi Indonesia; PT AXA Mandiri Financial Services; PT Bank Raya Indonesia Tbk; PT BNI Multifinance; PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW); dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.