TRIBUNNEWS.COM - Insiden bus pariwisata tersesat jalan yang kesasar melintas di medan berbukit dengan jalanan sempit di kawasan pegunungan Tunggangan di Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, kembali terjadi pekan ini.
Peristiwa tersebut mengingatkan kita pada kejadian serupa yang menimpa bus antarkota antarprovinsi (AKAP) PO Sudiro Tungga Jaya jurusan Ponorogo-Jakarta yang tersesat di hutan kawasan pegunungan ini di 2019 lalu.
Saat itu bus tersebut mengalami kesulitan keluar dari medan jalan terjal di kawasan pegunungan Tunggangan dan harus menginap di hutan dan baru keesokan paginya bus bisa lolos dari hutan tersebut dengan dibantu warga lokal.
Di balik berbagai cerita tentang seringnya kendaraan roda empat yang tersesat di kawasan pegunungan tersebut, juga terbetik berbagai cerita mistis mengenai jalur pegunungan Tunggangan.
Pegunungan Tunggangan memiliki karakter jalan yang sempit dan penuh kelokan tajam. Masih tingginya vegetasi menambah mistis jika orang luar daerah melintas di wilayah ini.
Jalur pegunungan Tunggangan merupakan penghubung dua desa di dua kecamatan yang berbeda, yakni Desa Ngelo di Kecamatan Jatiroto dengan Desa Genengharjo di Kecamatan Tirtomoyo. Keduanya berada di wilayah Kabupaten Wonogiri.
Kepala Desa Ngelo Kecamatan Jatiroto Nanik Nur Samawati, mengungkapkan jalur sempit dan berkelok di pegunungan Tunggangan tersebut sudah ada sejak lama.
Jalur tersebut digunakan masyarakat untuk kebutuhan mobilitas mereka termasuk untuk aktivitas ekonomi warga di antara dua kecamatan yang terpisah pegunungan.
"Sesuai mitosnya sejak dulu, karena di Tunggangan itu pegunungan tak tidak ada penduduk," kata dia kepada Erlangga Bima Sakti dari TribunSolo.com.
Baca juga: Terjadi Lagi, Bus Pariwisata Tersesat di Hutan Tunggangan Wonogiri, Ulangi Insiden Bus STJ di 2019
Menurut cerita orang-orang terdahulu, di jalur Tunggangan terdapat batu yang dikenal dengan sebutan Watu Kursi.
Batu itu terletak di hutan, yang katanya lokasi tersebut dikenal angker.
"Dulu pernah, tahu-tahu ada di situ. Itu pengalaman salah satu tukang ojek di Jatiroto," tuturnya.
"Dia tidak merasa naik sepeda ke Tunggangan, tiba-tiba sampai di situ (Watu Kursi)," jelasnya.