Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menegaskan siap mendukung program hilirisasi mineral yang kembali dijalankan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Adapun bentuk dukungan tersebut, yakni memasok daya listrik untuk keperluan operasional fasilitas pemurnian mineral (smelter) yang tersebar di Tanah Air.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto mengungkapkan, daya yang diperlukan untuk operasional smelter sangat besar.
Baca juga: Detik-detik Pekerja PLN Temukan Kerangka Manusia di Bangunan Kosong Pulogadung, 3 Tahun Tak Dihuni
"Pemerintah sudah mencanangkan suatu program hilirisasi, di mana industri-industri itu harus menggunakan produk-produk kita dari awal bahwa kita tidak boleh sekadar ekspor bahan baku saja, tapi juga harus mempunyai nilai tambah," ungkap Adi dalam diskusi CEO Kompas Forum, di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
"Ini sangat-sangat bagus untuk menambah perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tentunya. PLN dalam hal ini tentu dalam mendukung industrialisasi di sisi hilir ini harus menyiapkan beberapa daya listrik yang mendukung industri terutama di hilirisasi," sambungnya.
Tak sekadar memasok daya listrik, Adi mengungkapkan PLN akan berupaya menyalurkan listrik yang sumbernya dari energi baru dan terbarukan (EBT).
Hal ini perlu dilakukan, mengingat Pemerintah menargetkan untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Adapun, untuk mewujudkan NZE ini tak hanya di sektor transportasi dan konsumsi rumah tangga, melainkan juga di sisi industri.
Adi mengungkapkan, saat ini PLN juga terus berupaya meningkatkan produksi listrik dari sumber-sumber yang lebih hijau.
"PLN harus bergerak menyiapkan dari sisi ketersediaan daya terutama daya-daya yang Green, yang menuju terbentuknya ESG," papar Adi.
Baca juga: Kerja Sama dengan PLN, NeutraDC Perkuat Posisi sebagai Al-Enabler dan Penyedia Layanan Data Center
"Meskipun kita memerlukan daya yang besar untuk mengolah mineral, kita juga berusaha keras untuk bisa menyediakan energi ini dalam bentuk EBT," pungkasnya.
Sebagai informasi, terbaru PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dalam menghadirkan pasokan listrik untuk pabrik Smelter Feronikel di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Kolaborasi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan memanfaatkan listrik bersih sebesar 150 Megavolt Ampere (MVA) melalui 112.940 unit Renewable Energy Certificate (REC) atau setara dengan 112,9 Megawatt Hour (MWH) per tahunnya.