Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, akan ada sejumlah bidang tanah atau lahan milik BUMN yang bakal turut mendukung program 3 juta rumah.
Erick mengungkapkan, hal ini sudah dibicarakan secara langsung antara dirinya dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman yakni Maruarar Sirait.
Baca juga: Tiga Menteri Prabowo Ungkap Strategi Realisasikan Target Bangun 3 Juta Rumah Per Tahun
Adapun, Kementerian BUMN sedang melakukan pemetaan terkait lahan dari perusahaan-perusahaan pelat merah yang dimaksud.
Meski demikian, skema pemanfaatan lahannya secara business to business.
"Kemarin Pak Ara (Maruarar Sirait) sudah kesini, salah satu yang kita sama seperti Pak Menteri kita petakan dulu di mana lahan-lahan BUMN yang bisa mendukung percepatan rumahan," ungkap Erick Thohir saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Salah satu contoh pemanfaatan lahan BUMN menjadi bangunan, seperti pembangunan Transit Oriented Development (TOD) di lahan milik PT Kereta Api Indonesia.
TOD merupakan bangunan layaknta apartemen yang berdiri dengan konsep interkoneksi dan integrasi antar moda transportasi di setiap stasiun dan halte.
"Kita menawarkan ke Pak Ara beberapa aset BUMN sendiri yang memang nanti bekerjasama dengan Perumnas. Ini bisa kita maksimalkan juga," pungkasnya.
Sebelumnya, Maruarar Sirait mengungkapkan sejumlah strategi untuk mencapai target program 3 juta rumah per tahun, atau 15 juta rumah dalam periode 2024-2029.
Baca juga: DJKN Bakal Siapkan Daftar Lahan BLBI untuk Program 3 Juta Rumah
Sejumlah poin yang menjadi sorotan yakni mulai dari penyediaan lahan, perizinan, hingga usulan mengenai relaksasi pajak properti untuk meringankan harga produksi properti, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.
Ara mengatakan, pihaknya akan meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk di antaranya memperpanjang bebas pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi lima tahunan.
Selain itu, pria yang akrab disapa Ara ini mengungkapkan, pihaknya telah bersepakat dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari Pemerintah Daerah untuk mengurangi harga jual rumah.
“Jika pembagian tanah bisa gratis dan murah, lalu efisiensi bisa dilakukan, kemudahan perizinan juga terjadi, saya pikir program Tiga Juta Rumah ini bisa meningkatkan omzet para pengembang secara luar biasa," ucap Ara dalam acara diskusi di Menara 1 BTN, Jakarta, Jumat (9/11/2024).
"Tahun depan, saya berani bilang bahwa banyak perubahan yang akan menyangkut perumahan baik di sisi bisnis maupun sosialnya. Jadi, saya minta para pengembang untuk mempersiapkan diri baik-baik,” sambungnya.