News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Beri Kontribusi Nyata, BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat bersama seluruh pentinggi Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), Rabu (14/11/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara sebesar Rp77 triliun dalam kurun waktu 2019 hingga September 2024. 

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat bersama seluruh pentinggi Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), Rabu (14/11/2024), Royke merinci bahwa kontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun. 

Dengan demikian, BNI akan terus proaktif dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis secara sehat dan berkelanjutan sehingga bisa terus meningkatkan kontribusi kepada negara. 

"Seiring dengan pertumbuhan bisnis, kontribusi kami terhadap negara terus meningkat, baik dari setoran pajak maupun pembayaran dividen. Hingga September 2024, kontribusi kita sudah mencapai Rp77 triliun, dengan Rp23,6 triliun berasal dari dividen dan Rp53,4 triliun dari pajak," ungkap Royke. 

Catatan tersebut merupakan cerminan dari komitmen BNI untuk memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan keberhasilan BNI dalam menjaga fundamental kinerja yang berkelanjutan.

Menurut Royke, meskipun terdapat potensi tekanan eksternal serta kondisi pasar yang fluktuatif, terutama terkait dengan dampak kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, kinerja saham BNI masih menunjukkan performa yang cukup baik. Royke optimistis BNI akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik di Indonesia seiring dengan kinerja yang solid dan berkelanjutan.

Baca juga: Jadi Mitra Strategis Debitur, BNI Dorong Transisi Hijau di COP29 Azerbaijan

Meskipun ada tekanan eksternal seperti dampak kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS, lanjut Royke, kinerja saham BNI hingga September 2024 tetap menunjukkan hasil yang cukup baik. Meskipun tantangan dari faktor domestik dan global terus ada, Royke optimistis BNI akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik di Indonesia seiring dengan kinerja yang solid dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Royke juga memaparkan berbagai pencapaian positif dalam kinerja keuangan BNI hingga kuartal III-2024. Di antaranya, BNI mencatatkan total aset sebesar Rp1.068 triliun, atau tumbuh 5,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kredit yang disalurkan juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, yakni 9,5 persen. Sementara itu, dana pihak ketiga yang dihimpun dari CASA (Current Account Savings Account) juga mencatatkan kenaikan 5,5 persen, dengan CASA ratio tetap terjaga di level yang sehat, yaitu 70,3 persen," ujar Royke.

Selain itu, rasio Loan-to-Deposit Ratio (LDR) BNI berada di angka 95,3 persen, menunjukkan manajemen likuiditas yang baik. Return on Equity (ROE) tercatat 14,7 persen, dan kualitas kredit BNI juga menunjukkan perbaikan yang signifikan, dengan Non-Performing Loan (NPL) yang berhasil dijaga pada level 2 persen.

Tidak hanya itu, Royke juga menyampaikan bahwa BNI memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang sangat baik, yakni di level 21,8 persen, yang mencerminkan kekuatan modal yang solid. Sebagai hasil dari kinerja yang positif ini, laba BNI tumbuh menjadi Rp16,3 triliun pada kuartal III-2024.

"Dengan pencapaian-pencapaian tersebut, BNI terus menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang dinamis, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia," tutup Royke.

Baca juga: Perkuat Komitmen ESG, BNI Dapat Apresiasi Analis Pasar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini