TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 361 petani pesanggem (penggarap lahan hutan) di empat desa sekitar operasional pabrik Rembang, Jawa Tengah, diberikan pendampingan dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Empat desa tersebut meliputi Desa Tegaldowo, Desa Kajar, Desa Pasucen, dan Desa Timbrangan.
Pendampingan diberikan meliputi edukasi tentang pertanian dan pengembangan usaha, bantuan bibit, hingga memfasilitasi para petani untuk menggelola lahan milik Semen Gresik seluas 119,25 hektare.
Baca juga: Mentan Amran Diberondong Keluhan Petani dan Peternak Lampung: Jangan Macam-macam, Kami Beresin
Sukardi (40), salah satu petani pesanggem dari Desa Kajar yang berhasil bangkit dari himpitan ekonomi dan meraup pendapatan tambahan dari hasil bertani setelah bergabung dalam program Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP).
"Alhamdulillah kalau ditotal dengan hasil tani di lahan sendiri, pendapatan saya sudah terbilang naik. Awalnya untuk sekali panen di lahan sendiri rata-rata dapat 7 kuintal, tapi sekarang ditambah lahan pabrik yang saya kelola, hasil panen bisa mencapai 1,5 ton sekali panen," katanya ditulis Minggu (17/11/2024).
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, program SGSP menjadi salah satu upaya Perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional.
Baca juga: Cara Daftar Petani Milenial 2024 dari Kementan, Bisa Dapat Rp10 Juta per Bulan
“Selain lahan garapan bagi petani, Semen Gresik juga menyediakan fasilitas Edupark seluas 1,6 hektare yang bisa dimanfaatkan oleh para petani sebagai sarana edukasi," ucapnya.
Ia menyebut, Edupark ini berkonsep pertanian dan peternakan terpadu.
"Karena itu terdapat aneka hewan ternak, ikan hingga ragam sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, kacang panjang, terong, hingga sereh, yang telah dimanfaatkan baik dikonsumsi sendiri maupun dijual," paparnya.