News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Disarankan Terapkan Pajak Kekayaan untuk Biayai Program Prioritas Prabowo

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira.

 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menyarankan pemerintah lebih kreatif dalam mencari pendanaan untuk membiayai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Contohnya seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Jangan naikkan tarif PPN jadi 12 persen untuk biayai program prioritas," kata Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11/2024).

Baca juga: Tak Mau Makan Bergizi Gratis Dibagikan di Sekolah, Siswi SD di Palembang Teringat Ibunya: untuk Mama

Menurut Bhima, banyak cara yang bisa dilakukan untuk membiayai program ini.

Salah satunya melalui pajak kekayaan (wealth tax) yang bisa berkontribusi Rp 81,6 triliun dalam sekali penerapan.

Kemudian, pemerintah bisa mencegah kebocoran pajak yang ada di sektor komoditas ekstraktif (underinvoicing dan miss-reporting).

"Kami berharap pemerintah jangan korbankan masyarakat kelas menengah yang hidupnya sudah terhimpit untuk biayai MBG," ujar Bhima.

Peneliti Ekonomi CELIOS Dyah Ayu mengungkapkan bahwa MBG memang menghadirkan tantangan besar dari sisi kebutuhan pembiayaan, khususnya yang berasal dari pajak dan utang.

Menurut dia, rasio pajak sulit naik dengan situasi ekonomi yang penuh tantangan eksternal maupun pelemahan konsumsi kelas menengah.

Proyeksi penurunan rasio pajak Indonesia pada APBN 2025 yang hanya ditargetkan 10,09 persen, masih jauh dibanding target ambisius 23 persen di 2029.

"Jika tidak diimbangi dengan strategi peningkatan pendapatan negara yang efektif, ambisi untuk mendanai program MBG bisa menjadi beban tambahan yang memperlebar defisit anggaran," kata Dyah.

"Pilihannya hanya naikkan rasio pajak atau tambah utang untuk danai MBG," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana telah memastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yakni makan bergizi gratis, bakal berjalan pada awal tahun 2025.

Baca juga: Menkop Budi Arie Tinjau Program Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Sukabumi

"Jadi (2 Januari)," kata Dadan kepada wartwan saat dikonfirmasi, Kamis (24/10/2024).

Dadan menegaskan program makan gizi gratis harus berjalan.

"Pada prinsipnya program ini harus jalan dan semua harus membantu program ini bisa jalan," kata Dadan.

Dadan menyampaikan program tersebut akan menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Adapun penerima program turut disebutkan Dadan.

"Ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah dari mulai Paud sampai SMA negeri dan swasta," kata Dadan.

Soal wacana TNI melalui Kodim yang akan memasak makanan untuk program prioritas tersebut, Dadan mengatakan bahwa itu merupakan bentuk kerja sama.

"Sementara mitra lain juga banyak," kata Dadan.

Adapun TNI sebagai mitra, menurut Dadan, karena struktur TNI yang lengkap dari atas hingga ke bawah.

"Salah satunya mitra operasional dan kebijakan, menyiapkan lahan dan lain lain salah satunya adalah TNI mereka punya struktur di bawah. Yang lain juga banyak terlibat terutama koperasi, bumdes, dan pihak ketiga lainnya," tandas Dadan.

Arahan Prabowo

Saat Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Rabu (22/10/2024), ia menyampaikan arahan kepada para menteri, salah satunya mengenai program makan bergizi.

Prabowo meminta Badan Gizi Nasional untuk menyiapkan program makan bergizisehingga bisa cepat dimulai.

“Siapkan segera kita mulai dengan bergerak cepat tepat sasaran terukur tapi jangan takut dengan kesulitan,” katanya.

Prabowo mengaku masih mendengar beberapa tokoh yang mengkritik kemampuan pemerintah dalam melaksanakan program makan bergizi. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah memiliki sumber daya untuk menjalankan program tersebut.

"Saya tidak mengatakan bahwa ini bisa selesai dalam waktu satu minggu dua minggu atau tiga bulan. Tidak diantara kita yang punya tongkat Nabi Sulamain tapi kita bisa berhitung kita bisa mengelola kita bisa alokasi dana kita bisa kerahkan sumber daya, dan kita akan mencapai target yang telah ditentukan," katanya.

Prabowo yakin program makan bergizi bisa dilaksanakan dengan baik. Ia berani mempertaruhkan jabatannya untuk program tersebut.

"Saya haqul yakin saya pertaruhkan kepimpinan saya. Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategi, yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintahan yang saya pimpin," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini