"Sejauh ini program jaminan sosial seperti JKN ini sudah memberikan banyak manfaat ke masyarakat. Hadirnya jaminan kehilangan pekerjaan ini juga bagus. Negara hadir untuk meningkatkan produktivitas untuk mengantiipasi kemiskinan," kata dia.
Dia mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah sampai 2025 mengusung 8 misi dan 17 arah kebijakan. Satu diantaranya adalah hadirnya jaminan sosial yang adaptif dan inklusif.
"Tantangan saat ini adalah bagaimana menghadirkan jaminan sosial untuk para pekerja bukan penerima upah. Penanganannya harus melibatkan banyak kementerian dan lembaga," kata dia.
Dia mencontohkan, harus ada perlindungan sosial untuk usahawan mikro pemerima kredit usaha rakyat (KUR) agar benar-benar dilindungi.
Zainudin menambahkan, pihaknya saat ini sudah menjalankan program jaminan sosial untuk para pekerja di sektor informal.
"Untuk melindungi pekerja sektor infromal dan meningkatkan kepesertaan di JKN kita menetapkan 4 fokus, yakni mereka yang bekerja di ekosostem desa, mereka yang bekerja di ekosistem pasar rakyat dan pasar modern, para pekerja e-commerce dan mereka yang tergolong pekerja rentan," beber Zainudin.
Dia menambahkan, kecelakaan para pekerja informal sangat beragam, misalnya pekerja ojek online karena kecapekan bekerja menarik penumpang, lalu meninggal.
"Juga seperti kejadian marbot masjid meninggal, itu kita kategorikan juga meninggal karena bekerja. karena memang itu profesinya. Mereka juga kita lindungi. Jika harus berobat, kita tanggug biayanya sampai sembuh," ungkap Zainudin.