TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri perbankan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggencarkan edukasi ke masyarakat terkait sektor keuangan untuk mencegah terjerumus investasi bodong hingga judi online.
Kali ini, BNI bersama OJK mengadakan seminar literasi dan inklusi keuangan yang dihadiri hampir 1.500 pelajar di 5 Provinsi di Indonesia yakni DKI Jakarta, Kota Pekanbaru, Kalimantan Timur, Bali dan NTT.
Baca juga: Beri Kontribusi Nyata, BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun
“Materi yang disampaikan mencakup perencanaan keuangan, bahaya investasi bodong, pinjaman online ilegal, dan pencegahan judi online,” ujar Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dikutip Rabu (20/11/2024).
Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, EPK, Kantor OJK Jabodetabek dan Provinsi Banten, F A Purnama Jaya mengatakan, edukasi keuangan kepada generasi muda sejalan dengan tujuan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) oleh OJK melalui sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk melindungi masyarakat dari berbagai macam penipuan di sektor keuangan," ujar Purnama.
Baca juga: Sritex Pailit, BNI Minta Pembentukan Panitia Kreditor
Selain seminar literasi keuangan, BNI membagikan sertifikat pelatihan guru sebanyak 1.000 guru dari 513 sekolah yang telah dijalani selama 3 bulan.
Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru.
“Kami berharap para guru yang telah mengikuti program sertifikasi ini dapat menjadi role model bagi guru lainnya dan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas,” katanya.