TRIBUNNEWS.COM -- Pemerintah dan BUMN bersatu mendukung program swasembada gula nasional.
Aksi tersebut ditandai dengan Kick Off Program Manis menuju Swasembada Gula Nasional di areal perkebunan tebu PG Djatiroto Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Rabu (20/11/2024).
Menko Bidang Pangan Dzulkifli Hasan, menyatakan langkah ini juga mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo dan upaya swasembada pangan yang sudah dicanangkan.
Dia bercerita bahwa PG Djatiroto dibangun Belanda tahun 1908 dan merupakan pabrik gula paling modern di zamannya, sehingga ia mengajak semua kementerian terkait, PTPN dan petani tebu agar bisa mewujudkan swasembada pangan.
"Saat ini dilakukan penggunaan teknologi, penyediaan pupuk, irigasi yang baik serta penggunaan bibit tebu varietas baru," kata pria yang akrab disapa Zulhas ini.
Baca juga: Tak Lagi BUMN, Bulog akan Jadi Lembaga Pemerintah Non-Kementerian untuk Kejar Swasembada Pangan
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengajak bersama instansi terkait untuk berkomitmen mendukung program percepatan swasembada gula konsumsi.
“Saya mengajak seluruh perusahaan – perusahaan baik BUMN maupun Swasta untuk bekerja keras dan berkomitmen dalam program percepatan mencapai target swasembada gula konsumsi pada tahun 2028,” ujarnya.
Heru mengatakan pemerintah kedepannya akan melaksanakan beberapa program nasional yaitu peningkatan produksi, produktivitas mutu tebu dan gula dengan target minimal produktivitas tebu sebesar 80 ton/ha, dan rendemen sebesar 8 persen.
Pemerintah mengajak seluruh perusahaan untuk memperkuat sinergitas pergulaan nasional. Sebagai upaya percepatan program tersebut, strategi yang dilakukan pemerintah dengan BUMN diantaranya melalui intensifikasi melalui penguatan ekosistem tebu rakyat; intensifikasi areal HGU PTPN melalui operasional exellence yang berbasis mekanisasi dan digitalisasi; ekstensifkasi areal konversi, perhutani, dan tegalan; serta peningkatan performa pabrik gula.
Kegiatan ini sebagai salah satu upaya mewujudkan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Ia berharap pada 2028 dapat tercapainya swasembada gula konsumsi di Indonesia dan pada 2030 tercapainya swasembada gula baik konsumsi dan industri.
“Ini tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama agar ketersediaan dan keberlanjutan komoditas tebu maupun kebutuhan gula Indonesia aman terkendali yang berujung pada kesejahteraan petani,” harap Mentan.
“Semua pabrik gula diharapkan dapat berkomitmen dan sepakat untuk mencapai target produksi gula konsumsi pada tahun 2028 sehingga dapat menekan importasi gula mentah dalam menutupi defisit gula kristal putih saat ini,” tutup Heru.
Mohammad Abdul Ghani Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengatakan, pihaknya telah bersiap mendukung swasembada gula.
"Kita sudah janji hari ini, Insya Allah dengan kekuatan internal, dan dengan dukungan seluruh kementerian, kita siap untuk Swasembada Gula Konsumsi tahun 2028," ungkap Abdul Ghani.
Pihaknya memberikan penjelasan skema pencapaian tersebut berdasarkan analisa data produksi gula nasional 2,47 juta ton di tahun 2024. Sedangkan target produksi tahun depan PT SGN bisa meningkatkan produksinya menjadi 150.000 ton.
"Artinya, tahun depan kita akan produksi gula konsumsi lebih dari 2,6 juta ton. Dan itu berarti kita telah memutus siklus tersebut sejak tahun 1931. Karena produksi gula tertinggi pada tahun 1930 adalah 2,9 juta ton", jelas Ghani lebih lanjut.
Berbagai program telah dilakukan untuk mendukung swasembada gula, diantaranya penggunaan teknologi untuk perawatan tanaman tebu, aplikasi platform ETERA yang menghubungkan petani dengan perbankan, saprodi penyediaan pupuk melalui program Makmur, irigasi yang baik, serta penggunaan benih tebu varietas baru yang diharapkan dapat meningkatkan produksi gula.
"Ini bukan sesuatu yang sulit, kita punya program untuk akselerasi, yakni intensifikasi platform ETERA (ekosistem tebu rakyat). Kolaborasi Perbankan, Pupuk Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan sudah support ini yang akan mempercepat pencapaian swasembada gula", jelas Mahmudi Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III
(Persero)
Menurut Mahmudi Indonesia bisa meraih swasembada gula nasional pada tahun 2028, hal ini dibuktikan dengan naiknya produksi gula tahun 2024 mencapai 2,4 juta ton dan akan meningkat di tahun 2025 menjadi 2,6 juta ton.