News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Startup Deep Tech Indonesia Masuk Top 100 EWC 2024

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Randy Budi Wicaksono, CEO dan Founder Ravelware  

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup deep technology Indonesia berhasil menembus Top-100 Entrepreneurship World Cup (EWC) 2024.

Entrepreneurship World Cup merupakan salah satu kompetisi tahunan startup teknologi global terbesar yang mencakup kategori inovasi paling luas karena diikuti lebih dari 16.400 startup dari 151 negara.

Seluruh peserta melewati serangkaian proses penyaringan ketat selama enam bulan hingga akhirnya mencapai daftar finalis Top-100 dalam acara puncak pitch competition di Riyadh, Arab Saudi, 5-9 November lalu.

Randy Budi Wicaksono, CEO dan Founder Ravelware menuturkan, keberhasilan Ravelware menembus Top-100 finalis EWC 2024 merupakan bukti bahwa inovasi deep technology anak bangsa Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional.

"Dengan ‘all out’ membawa solusi deep technology berbasis green graphene di ajang EWC 2024, kami tidak hanya pushing the boundaries of science’ tapi ini juga tentang menciptakan sebuah standar bagi masa depan berkelanjutan di teknologi hijau dunia," kata Randy di Bekasi, Jawa Barat, belum lama ini.

Dikatakannya, Graphene atau grafena merupakan material carbon super ringan dan kuat serta sangat konduktif dan sensitif yang dikenal sebagai ‘wonder material’ pembawa harapan inovasi teknologi masa depan.

Ravelware menjadi yang pertama memproduksi graphene di Indonesia dari bahan baku sampah plastik dan batok kelapa menggunakan mesin canggih hasil pengembangan mandiri.

Baca juga: Teknologi IoT Topang Efisiensi di Bisnis Pengiriman Barang

Teknologi ini mengoptimalkan reaksi mekanikal dan fisika yang mampu menghasilkan tingkat kecepatan produksi lebih tinggi 30 persen dari metode Chemical Vapor Deposition (CVD) sebagai teknik yang kebanyakan digunakan saat ini.

"Dari output graphene berbentuk bubuk, cairan dan padat," ujarnya.

Pihaknya juga menyiapkan produk aplikasi turunan berbasis graphene yang siap diserap berbagai industri seperti cat untuk functional textile dan protective coating, serta aditif untuk diterapkan dalam material komposit, filter nano membran, superconductor, baterai dan sensor.

Baca juga: Pemerintah Dukung Pengembangan Sektor Manufaktur Lewat Adopsi Teknologi Terkini

Randy menambahkan keberhasilan di Enterpreneurship World Cup 2024 akan memacu seluruh tim kami untuk terus berinovasi bagi bangsa.

"Dukungan masyarakat dan semangat kolaborasi, Ravelware melalui teknologi graphene dan potensi ekonomi sirkular didalamnya siap membawa lebih banyak dampak tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga dunia," katanya. 

Ravelware Technology didirikan 8 tahun lalu dimulai  sebuah visi besar untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri di penguasaan teknologi dan kini fokus pada pengembangan solusi otomatisasi cerdas berbasis Internet of Things (IoT), khususnya kustomisas Industrial IoT untuk sektor manufaktur di Indonesia.

 

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini