Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyampaikan kebijakan penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen dapat mendorong mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi nasional saat Natal dan tahun baru 2025.
"Ini adalah kebijakan yang sangat tepat untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan di sektor pariwisata, logistik, dan ekonomi nasional secara keseluruhan," kata Ketua Umum ALFI Akbar Djohan dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).
Menurut Akbar, penurunan harga tiket pesawat akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat yang merencanakan perjalanan selama Nataru. Dengan harga tiket yang lebih terjangkau, Akbar menyebut lebih banyak keluarga dapat berkumpul untuk merayakan liburan, sekaligus meningkatkan kunjungan ke destinasi wisata domestik.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Turun saat Puncak Libur Akhir Tahun: Negara Kita Agak Laen
“Saat mobilitas masyarakat meningkat, pariwisata di berbagai daerah juga akan mendapatkan dorongan signifikan. Hal ini tentunya membantu pemulihan dan penguatan sektor pariwisata sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia,” sambung Akbar.
Akbar juga menyampaikan kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung pelaku usaha kecil dan menengah di sektor pariwisata, seperti hotel, restoran, dan penyedia jasa transportasi lokal, yang akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kunjungan wisatawan.
Manfaat bagi Industri Logistik
Akbar menyampaikan penurunan harga tiket pesawat tidak hanya berdampak pada pariwisata dan masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi sektor logistik. Menurut Akbar, kebijakan ini akan mempercepat pengiriman barang melalui kargo udara, yang sering mengalami lonjakan permintaan selama periode Nataru.
“Dengan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, biaya operasional pengiriman barang melalui jalur udara dapat lebih efisien. Ini akan mendorong kelancaran distribusi barang, khususnya untuk kebutuhan mendesak selama libur akhir tahun,” ucap Akbar.
Akbar menambahkan pengurangan biaya logistik udara dapat membantu pelaku usaha dalam menjaga stabilitas harga barang di pasar sehingga memberi manfaat langsung kepada konsumen. Bagi Akbar, kebijakan ini tidak hanya menguntungkan masyarakat dan pelaku usaha, tetapi juga memberikan efek berganda bagi perekonomian nasional.
"Dengan tingginya mobilitas masyarakat dan wisatawan, pemerintah daerah dapat meraup pendapatan lebih besar dari sektor pariwisata dan jasa terkait,"
Tak hanya itu, Akbar menilai lonjakan aktivitas perjalanan akan mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah yang menyediakan barang dan jasa di sekitar destinasi wisata. Akbar meyakini tingginya aktivitas pengiriman selama Nataru akan memacu inovasi dan efisiensi di sektor logistik udara.
Akbar mengajak seluruh pihak, baik pelaku usaha maupun masyarakat, untuk memanfaatkan momentum ini secara optimal. Akbar menegaskan kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
"ALFI siap mendukung langkah-langkah strategis seperti ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Akbar.