Selain itu, bantalan sintetis ini telah melewati serangkaian pengujian untuk memastikan memenuhi standar teknis yang ditetapkan.
“Kami telah memasang bantalan sintetis tersebut di 48 jembatan di seluruh wilayah Daop 6. Dengan begitu, KAI Daop 6 turut berupaya mewujudkan pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi perawatan infrastruktur,” terangnya.
“Langkah ini menjadi bagian penting dari salah satu persiapan menghadapi masa libur Nataru 2024/2025. Dengan komitmen untuk keberlanjutan, KAI memastikan setiap inovasi yang dilakukan membawa dampak positif, baik untuk penumpang maupun lingkungan,” imbuhnya.
KAI Logistik
Sejumlah gebrakan di atas tentunya kurang jika tak ada sisi keberlanjutan yang dilakukan oleh KAI.
Beralih pada bagian lainnya di tubuh KAI, perusahaan berplat merah atau milik negara ini juga mengambil bagian dalam hal pengiriman barang. Hasilnya pun memperlihatkan tren positif.
Menurut Krisbiyantoro, terdapat 12 stasiun yang melayani angkutan barang dengan berbagai komoditi di Daop 6.
“Untuk BBM di Rewulu, Semen di Lempuyangan, Brambanan dan Solo. Pupuk di Stasiun Maguwo dan Ceper, dan BHP (Barang Hantaran Potongan) di Wates, Yogyakarta, Lempuyangan, Klaten, Purwosari, Solo Balapan, Solo Jebres dan Sragen,” terang dia.
Per November 2024, tercatat ketercapaian BHP 1.408 kg dari 656 kg program, hasilnya peningatan 214 persen. Lalu BBM tercapai 25.967 kilo liter dari program 22.214 Kl, menorehkan 117 persen.
Komoditi selanjutnya adalah semen dengan pengiriman per hari, dari Karangtalun ke Lempuyangan 80 Gd (Gerbong datar), dari Karangtalun ke Solo 60 Gd, dari Arjawinangun ke Brambanan 40 Gd.
Berbeda lagi dengan pengiriman pupuk per 2 hari, dari Cilacap ke Maguwo dan Ceper 8 Gt (Gerbong tertutup).
“Dari seluruhnya, komoditi yang mendominasi KAI Logistik adalah semen dan BHP. Pada intinya, angkutan barang berkontribusi dlm SISLOGNAS (Sistem Logistik Nasional) yang berperan aktif dalam distribusi barang berupa kerajinan produk UMKM sebagai cenderamata dan angkutan barang berharga milik negara sebagai pengangkutan uan,” paparnya.
Pentingnya Berkelanjutan
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menyambut baik langkah-langkah yang ditempuh KAI perihal transformasi pelayanan.
Dari fasilitas bernama face recognition, Djoko menyebut adanya kemajuan beriringan dengan digitalisasi.
Tujuannya yang efisien bagi Djoko merupakan revolusi perubahan membawa peran penting bagi masyarakat.