News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ikhtiar Selamat Sampai Tujuan, Layanan KAI Daop 6 Berkelanjutan

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengguna face recognition boarding gate Stasiun Solo Balapan, Senin (9/12/2024)

TRIBUNNEWS.COM - Tak sedikit tantangan menyelimuti dunia transportasi dari tahun ke tahun di Tanah Air. Salah satunya yakni lonjakan pemudik yang didominasi pengguna kendaraan pribadi.

Menjawab hal itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan moda transportasi andalan kereta api mampu menangkis berbagai permasalahan transportasi.

Transformasi layanan yang dikembangkan dari tahun ke tahun menjadi senjata ampuh menghadirkan terobosan transportasi ke depan.

Hal tersebut sudah terbukti nyata, masyarakat semakin gandrung menggunakan kereta api sebagai pilihan transportasi umum.

Data dari PT KAI, persentase kenaikan penumpang pada Oktober 2024 sebesar 6,98 persen dibanding September 2024  atau berjumlah total 37,8 juta penumpang. Jika dikomparasikan dengan indikator Pertumbuhan Tahun ke Tahun alias  Year-Over-Year (YoY), jumlahnya juga naik dari Oktober 2023 sebesar 33,6 juta penumpang.

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penumpang transportasi udara turun 1,87 persen dengan total 5,3 juta penumpang. Lalu kenaikan juga dialami oleh kapal aut sebesar 1,02 persen mencapai 2,1 juta penumpang.

Dari data tersebut, terpampang jelas moda transportasi kereta api sebagai primadona masyarakat dalam memilih transportasi umum hingga saat ini.

Bukan sesuatu yang tiba-tiba turun dari langit, proses yang dilakukan KAI memang panjang namun konsisten.

KAI senantiasa menyempurnakan pelayanan lewat inovasinya yang membuat penumpang setianya merasa ketagihan. Juga menarik perhatian warga yang belum pernah merasakan layanannya dengan fasilitas serba teratas.

Face Recognition

Penumpang menggunakan layanan face recognition boarding di Stasiun Solo Balapan, Senin (9/12/2024)

Dimulai dari fitur face recognition atau pengenalan wajah pada boarding gate.

Ini merupakan fasilitas boarding yang dilengkapi dengan kamera untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang terintegrasi dengan data tiket kereta serta status vaksinasi pelanggan.

Ardito Adi Mulya (35), warga Cirebon adalah satu di antara penikmat layanan tersebut. 

Ditemui di Stasiun Solo Balapan pada Senin (9/12/2024), Adi mengaku terbantu dengan adanya fasilitas pengenalan wajah.

Tidak seperti dulu harus repot-repot menenteng minimal dua syarat untuk boarding. Belum lagi masih harus membawa barang bawaan yang bahkan puluhan kilo beratnya.

“Tapi sekarang sangat terbantu ada face recognition. Cukup scan wajah langsung bisa masuk boarding gate tanpa harus memperlihatkan tiket dan KTP,” jelasnya.

Menurutnya, masih banyak penumpang kereta api yang masih menggunaan cara tradisional masuk gerbang boarding karena beberaa belum tahu.

Padahal menurutnya, cara mendaftar face recognition boarding gate  mudah bisa dilakukan di lokasi juga melalui aplikasi Access by KAI.

“Kalau mau ga ribet di rumah bisa langsung pakai Access KAI, tinggal foto KTP mudah,” ucapnya.

Saat ini, KAI telah menyediakan fasilitas  face recognition Boarding Gate di 20 stasiun.

Penambahan layanan face recognition ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus meningkat.

Adapun proses verifikasi hanya memerlukan 1 detik, sehingga memperlancar antrean dan proses boarding.

Di KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta, fasilitas face recognition tersedia di Stasiun Solo Balapan, Stasiun Yogyakarta, dan Stasiun Lempuyangan.

Dihubungi pada Selasa (10/12/2024), Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menjelaskan angka pendaftar fasilitas face recognition di Daop 6 hingga November 2024 mencapai 137.777. Kemudian angka pengguna face recognition di wilayahnya mencapai 1.158.002.

“Ini menunjukkan masyarakat sangat antusias dengan sistem face recognition ini , terbukti setiap bulannya bertambah jumlah penggunanya. Cepat, efisien, mudah dan mendukung keberlanjutan lingkungan untuk hidup yang lebih baik,” papar dia.

Selain itu, peningkatan pelayanan dengan berbasis digital dan layanan yang berkelanjutan bermanfaat juga meminimalisir penggunaan kertas untuk tiket dan mengurai sistem antrian.

Biar Selamat

Para penumpang menyeberang rel setelah tiba di Stasiun Solo Balapan, Senin (9/12/2024) (Tribunnews.com/Chrysnha)

KAI juga memikirkan keselamatan penumpang selain menghadirkan inovasi layanan baru.

Krisbiyantoro menurutkan, pihaknya telah mengganti 2.601 bantalan kayu rel kereta api di wilayahnya dengan bantalan sintesis.

Bantalan sintetis diklaim lebih kuat, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan tidak memerlukan penebangan pohon untuk diproduksi. 

Selain itu, bantalan sintetis ini telah melewati serangkaian pengujian untuk memastikan memenuhi standar teknis yang ditetapkan.

“Kami telah memasang bantalan sintetis tersebut di 48 jembatan di seluruh wilayah Daop 6. Dengan begitu, KAI Daop 6 turut berupaya mewujudkan pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi perawatan infrastruktur,” terangnya.

“Langkah ini menjadi bagian penting dari salah satu persiapan menghadapi masa libur Nataru 2024/2025. Dengan komitmen untuk keberlanjutan, KAI memastikan setiap inovasi yang dilakukan membawa dampak positif, baik untuk penumpang maupun lingkungan,” imbuhnya.

KAI Logistik

Sejumlah gebrakan di atas tentunya kurang jika tak ada sisi keberlanjutan yang dilakukan oleh KAI.

Beralih pada bagian lainnya di tubuh KAI, perusahaan berplat merah atau milik negara ini juga mengambil bagian dalam hal pengiriman barang. Hasilnya pun memperlihatkan tren positif.

Menurut Krisbiyantoro, terdapat 12 stasiun yang melayani angkutan barang dengan berbagai komoditi di Daop 6.

“Untuk BBM di Rewulu, Semen di Lempuyangan, Brambanan dan Solo. Pupuk di Stasiun Maguwo dan Ceper, dan BHP (Barang Hantaran Potongan) di Wates, Yogyakarta, Lempuyangan, Klaten, Purwosari, Solo Balapan, Solo Jebres dan Sragen,” terang dia.

Per November 2024, tercatat ketercapaian BHP 1.408 kg dari 656 kg program, hasilnya peningatan 214 persen. Lalu BBM tercapai  25.967 kilo liter dari program  22.214 Kl, menorehkan 117 persen.

Komoditi selanjutnya adalah semen dengan pengiriman per hari, dari Karangtalun ke Lempuyangan 80 Gd (Gerbong datar), dari Karangtalun ke Solo 60 Gd, dari Arjawinangun ke Brambanan 40 Gd.

Berbeda lagi dengan pengiriman pupuk per 2 hari,  dari Cilacap ke Maguwo dan Ceper 8 Gt (Gerbong tertutup).

“Dari seluruhnya, komoditi yang mendominasi KAI Logistik adalah semen dan BHP. Pada intinya, angkutan barang berkontribusi dlm SISLOGNAS (Sistem Logistik Nasional)  yang berperan aktif dalam distribusi barang berupa kerajinan produk UMKM sebagai cenderamata dan angkutan barang berharga milik negara sebagai pengangkutan uan,” paparnya.

Pentingnya Berkelanjutan

Kereta Api melintas di Stasiun Solo Balapan, Senin (9/12/2024)

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menyambut baik langkah-langkah yang ditempuh KAI perihal transformasi pelayanan.

Dari fasilitas bernama face recognition, Djoko menyebut adanya kemajuan beriringan dengan digitalisasi.

Tujuannya yang efisien bagi Djoko merupakan revolusi perubahan membawa peran penting bagi masyarakat.

“Sudah semestinya semua serba digitalisasi, saya mendukung demi kemajuan kehidupan yang lebih efisien,” jelas Djoko pada Selasa (10/12/2024).

Termasuk juga perihal keselamatan transportasi dan peran vital lainnya sebagai jembatan angkutan barang.

Yang digarisbawahi adalah asas keberlanjutan yang tak boleh padam, harus terawat.

Pasalnya, kereta api berperan juga untuk membenahi aktivitas truk dengan dimensi dan muatan berlebih (over load over dimension/ODOL).

Terlebih di jalan raya masih rawan pungutan liar (pungli) dan cawe-cawe oknum aparat penegak hukum (APH) di jembatan timbang.

Djoko mengutip Rondrigue dan Comtois (2006),  menyatakan, biaya transportasi menggunakan moda jalan raya akan efektif maksimal 500 km. Lebih dari itu, truk barang akan membawa muatan lebih. 

Ambil contoh setiap truk yang membawa muatan dari Jawa Timur ke Jakarta, Jawa Barat dan Banten atau sebaliknya, rata-rata membawa muatan lebih karena jaraknya sudah lebih dari 500 km. 

Demikian berimbas pada jalan pantura dalam setahun, sekitar satu bulan mengalami perbaikan dan alami kemacetan panjang, perbaikan jalan secara bergantian antara Rembang – Semarang. Bisa mengganggu kelancaran mobilitas orang dan barang.

Sementara itu, Djoko pun mengkritisi penggunaan angkutan kereta api, yaitu double handling, yang membuat tarif lebih mahal ketimbang menggunakan jalan raya. 

Namun dalam realitanya di angkutan KA dibebani PPN (pajak pertambahan nilai) dan TAC (Track Access Charge). Selain itu moda KA wajib menggunakan BBM (bahan bakar minyak) non Subsidi. Sementara BBM subsidi sebanyak 93 persen dinikmati oleh warga yang mampu (pemilik kendaraan pribadi). 

“Mestinya semua angkutan umum (orang dan barang) tak kecuali moda KA juga menggunakan BBM subsidi,” imbuhnya.

“ Maka dari itu agar tarif membawa barang menggunakan moda KA dapat bersaing dengan moda jalan raya, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan untuk menghilangkan PPN dan TAC dan moda KA dibolehkan menggunakan BBM subsidi sebagai angkutan umum membawa barang.”

Beberapa jenis barang yang dapat diangkut dengan kereta api, di antaranya barang kemasan, spare part, obat-obatan, hewan peliharaan., pupuk, semen. Namun, angkutan barang dengan moda kereta api juga memiliki beberapa kelemahan, seperti membutuhkan sarana dan prasarana khusus, membutuhkan investasi, biaya operasi, biaya perawatan, dan tenaga yang cukup besar, pelayanan orang dan barang hanya terbatas pada jalurnya.

Data dari PT KAI (2024), panjang jalan rel di Pulau Jawa 4.564 km dan Pulau Sumatera 1.542 km. Saat ini tersedia 167 stasiun yang melayani aktivitas angkutan barang yang tersebar di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. 

Selanjutnya, ada 10 komoditi yang dapat diangkut menggunakan moda KA, yaitu batubara (15 stasiun), petikemas (18 stasiun), semen/klinker (19 stasiun), BBM/BBK (12 stasiun), CPO dan Lateks (15 stasiun), Pulp (bubur kertas dan kayu) di 2 stasiun, retail (66 stasiun), pupuk (6 stasiun), B3 dan limbah B3 (4 stasiun), depo balast dan angkutan rel (10 stasiun).

Angkutan barang menggunakan moda kereta api  diselenggarakan dengan menggunakan gerbong atau kereta bagasi. Kereta api barang atau kereta api kargo adalah kereta api yang digunakan untuk mengangkut barang. Kereta api sangat sesuai untuk mengangkut barang curah dan berat dalam jarak jauh karena gaya gesekan yang rendah. 

Beberapa kelebihan angkutan barang dengan kereta api, di antaranya gerbong kereta api dapat diatur suhu ruang penyimpanan barangnya, kereta api dapat berpindah dari satu titik ke titik lain dengan cepat, kereta api dianggap sebagai metode transportasi yang aman. 

Untuk itu menurut Djoko, beberapa poin pentingnya peranan kereta api sebagai moda transportasi, fungsi angkutan barang termasuk inovasinya perlu dilanjutkan lagi dan dikembangkan.

Hal ini sebagai langkah membersamai dunia yang semakin hari semakin maju.

“Sangat penting untuk keberlanjutan layanan kereta api, demi keselamatan transportasi Indonesia,” tutupnya.

(***)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini