Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk Nixon L. Napitupulu mengatakan, masih menunggu dokumen final setelah menyelesaikan proses pengkajian atau due diligence terkait rencana spin off BTN Syariah.
Bahkan, Nixon juga tengah menunggu arahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) soal penyelesaian dokumen Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA).
"Saya datang ke Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir, red). Pak, kita mau CSPA. Boleh tanya, saya ingin CSPA kapan? Saya pengennya di kuartal I di awal tahun 2025," kata Nixon kepada wartawan di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2024).
Baca juga: Tumbuh 32 Persen, BTN Syariah Catatkan Laba Rp370 Miliar per Juni 2024
Nixon mengatakan, setelah proses CSPA itu dilakukan pada semester I 2025 nanti, maka dia menargetkan bahwa proses pemindahan PT akan dimulai pada awal Juni 2025.
"Kalau bisa itu dilakukan CSPA, maka seluruh proses spin-off-nya kita harapkan berakhir, selesai semua, pindah nama baru, PT baru di Juni 2025 semua proses pengalihan asetnya, semua," jelasnya.
Adapun terkait proses spin off ini, Nixon menegaskan tidak akan berdampak buruk terhadap nasabah-nasabah yang selama ini sudah ada. Justru menurutnya, hal itu menjadi awal yang baik.
"Enggak ada masalah kan. Karena jadi misalnya dari unit BTN Syariah menjadi PT BTN Syariah. There is no issue kan. Malah bagus. Karena banyak penampung tertentu yang masih ragu dengan unit Syariah. Karena dianggap abu-abu. Dengan dia spin-off, maka mereka lebih firm bahwa ini Syariah lebih murni," papar dia.
Baca juga: Merger Muamalat dan BTN Syariah Didorong Terealisasi Tahun Ini
Sebelumnya, upaya BTN untuk menyapih unit syariahnya terus berlangsung. Target spin off tersebut selesai di semester I/2025 pun belum berubah.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan bahwa saat ini proses tersebut sudah mendekati batas akhir. Di mana, negosiasi harga dengan calon bank yang bakal diakuisisi untuk menjadi BTN syariah nantinya hampir selesai.
“Kira-kira sudah mendekati sepakatlah, kuartal I 2025 target akuisisi,” ujar Nixon di Serang.
Meski demikian, Nixon masih irit bicara untuk menyebutkan nama bank yang hendak diakuisisi. Begitu juga dengan kisaran nilai akuisisi yang bakal dikeluarkan.
Baca juga: BP Tapera dan BTN Syariah Selenggarakan Akad Massal Pembiayaan Perumahan di Aceh Besar
Adapun, ia hanya bilang bahwa proses due diligence dengan calon bank tersebut sudah selesai. Sembari, mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA).
“Nanti itu yang diserahkan ke Kementerian BUMN agar kita diizinkan untuk melakukan CSPA,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa proses spin off unit usaha syariah ini merupakan kewajiban dari POJK dan UU P2SK. Di mana, aset BTN Syariah saat ini sudah melebihi Rp 50 triliun.
Sebagai pengingat, rencana spin off BTN Syariah ini sudah mencuat sejak akhir 2023 dengan beberapa calon bank syariah yang bakal diakuisisi. Nama terakhir yang beredar di pasar sebagai calon bank untuk BTN syariah adalah Bank Victoria Syariah.