Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama masa libur akhir tahun, banyak insiden penerbangan yang menyebabkan hilangnya nyawa para penumpang hingga kru pesawat.
Yang terbaru, peristiwa nahas yang menimpa pesawat Jeju Air dari Bangkok, Thailand menuju Bandara Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024), menyebabkan 179 penumpang dan kru meninggal dunia.
Berkaca dari berbagai insiden penerbangan udara, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, meminta para maskapai pelat merah untuk memastikan keamanan armada mereka.
Baca juga: Daftar Maskapai RI Gunakan Boeing 737-800 Versi Kementerian Perhubungan
"Tadi kita review, memastikan bagaimana kondisi pesawat-pesawat terbang yang dimiliki masing-masing maskapai ini supaya benar-benar kita jaga. Tingkat kelelahan kru juga direview," tutur Erick dalam konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2025).
Selain dari sisi maskapai, Menteri BUMN juga meminta pengelola airport juga meninjau kembali peralatan keamanan yang tersedia.
Dari hasil rapat yang dilakukan, pengelolaan airport di Jakarta dan Bali telah diakui secara internasional mengenai kepatuhan terhadap peralatan safety.
"Beberapa airport sedang direview lagi, termasuk tadi ada beberapa mungkin antisipasi karena beberapa kecelakaan juga itu karena kondisi luar biasa, seperti ada masalah udara, ada burung yang masuk ke mesin," ucapnya.
Erick Thohir juga meminta pihak AirNav, yang merupakan pihak penyelenggara navigasi penerbangan di Indonesia untuk mulai memberikan peringatan awal jika ada kemungkinan berbahaya.
"Tadi juga kita sudah sampaikan ke AirNav untuk early warning. Kalau memang ada hal-hal yang kita bisa diantisipasi," jelas Erick.