Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap alasan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta batal dibangun.

Ia mengatakan, saat ini terminal 4 belum dibutuhkan. Terlebih, dengan dibatalkannya pembangunan ini, bisa dilakukan efisiensi yang luar biasa dari segi dana yang dikucurkan.

"Kita sudah sampaikan kalau memang belum dibutuhkan, kenapa kita harus lakukan. Itu Rp 14 triliun (nilai pembangunannya, red). Ternyata dengan Rp 1 triliun kita bisa rapikan semua dengan baik. Saya rasa ini efisiensi yang luar biasa," kata Erick kepada wartawan di Tangerang, dikutip Kamis (2/1/2025).

Baca juga: Seluruh Maskapai Low Cost Carrier di Bandara Soetta Bakal Tempati Terminal 1

Erick menegaskan bahwa semua proyek BUMN yang tidak efisien harus di-review, termasuk pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta yang akhirnya dibatalkan.

Rencana pembangunan terminal 4 telah lama mencuat. Sebelumnya, fasilitas ini diyakini akan menjadi terminal penumpang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 45 juta penumpang.

Pada Desember 2022 lalu, Muhammad Awaluddin yang kala itu menjabat sebagai President Director PT Angkasa Pura II, mengatakan bahwa terminal 4 dibutukan untuk pengembangan kapasitas guna mengantisipasi backlog atau timbunan penumpang atau kargo di Bandara Soekarno-Hatta.

Seiring berjalannya waktu, opsi pengembangan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta pun bertambah.

Ada opsi baru, yaitu melakukan revitalisasi secara menyeluruh di terminal yang ada di Bandara Soekarno-Hatta.

Dulu yang hanya ada satu pertimbangan membangun terminal 4, setelah itu bertambah opsi baru lagi yaitu revitalisasi.

Kini, rencana pembangunan terminal 4 telah resmi dibatalkan.