News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dewan Ekonomi Nasional: Keuntungan Gabung BRICS Pasar Indonesia Lebih Besar

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (5/11/2024).

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota BRICS akan membawa keuntungan di dalam negeri.

Luhut menanggapi soal pemerintah Brasil mengumumkan Indonesia sebagai anggota baru BRICS pada Senin, 6 Januari 2025. Luhut mengatakan, Indonesia tidak perlu takut dengan adanya retaliasi dari Barat atau Amerika Serikat (AS).

"Keuntungan kita dengan BRICS, pasar kita lebih besar," ujar Luhut di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2025).

Sebab, Indonesia perlu mengedepankan kepentingan nasional. Bergabung dengan BRICS, kata Luhut, termasuk sebagai langkah mengamankan perekonomian dalam negeri. Apalagi, di tengah ketidakpastian perekonomian global.

"Persoalan yang ada di China sekarang dan juga persoalan di Eropa, di mana gas sekarang dari Rusia disetop mereka, itu akan terjadi nanti masalah krisis energi di Eropa dan dia turunkan ke China dan China masalah ekonominya juga sekarang lagi kurang baik dan Amerika kita uncertainty-nya tinggi karena tarif itu yang belum jelas mau berapa persen dinaikkan oleh (Presiden AS) Trump," imbuh Luhut.

Menurutnya, sudah sewajarnya Indonesia tidak berpihak kepada satu negara, dan tidak perlu takut dengan retaliasi. Indonesia dinilai perlu mengambil langkah - langkah strategis di tengah ketidakpastian perekonomian global.

"Apalagi sekarang ini dengan Bapak Presiden seperti Pak Prabowo, tidak perlu. Jadi kita perlu merdeka, perlu independen. Ya sedikit nakal-nakal lah," tutur Luhut.

Sedangkan Anggota DEN Septian Hario Seto merespon soal upaya dedolarisasi, di mana menjadi kebijakan BRICS. Menurutnya, dedolarisai tidak perlu dilakukan Pemerintah Indonesia, jika bertentangan dengan kepentingan nasional.

"Kalau itu bertentangan kepentingan nasional, ya buat apa kita ikut-ikutan," tutur Seto.

Baca juga: Indonesia Gabung BRICS, Kadin Perekonomian RI Naik ke Level Lebih Tinggi

Sebelumnya, Pemerintah Brasil menyampaikan Indonesia secara resmi bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh.

Hal tersebut semakin memperluas kelompok negara-negara berkembang utama yang juga mencakup Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan, Reuters melaporkan.

Indonesia sendiri telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan kelompok ini sebagai sebuah sarana untuk memperkuat negara-negara berkembang dan memajukan kepentingan negara-negara yang disebut sebagai negara Selatan.

Baca juga: Respons Isu Dedolarisasi, Menlu RI Bantah BRICS Bakal Ciptakan Mata Uang Sendiri

Negara-negara anggota BRICS menyetujui masuknya Indonesia melalui konsensus sebagai bagian dari dorongan ekspansi yang awalnya disetujui pada KTT blok ini pada 2023 di Johannesburg.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini