TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 mencapai 5,03 persen. Sedangkan pada kuartal empat 2024 tumbuh 5,02 persen. Capaian ini didorong oleh peningkatan aktivitas investasi dan manufaktur.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 juga didorong permintaan domestik terjaga dan permintaan global yang mulai pulih meskipun dihadapkan dengan tantangan global dan domestik tinggi.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Wholesale
"Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh tantangan dan dinamika, baik dari sisi global maupun domestik. Namun, berkat kerja keras, sinergi yang solid, dan peran strategis APBN sebagai instrumen dalam mengawal perekonomian Indonesia, kita mampu menjaga stabilitas dan pertumbuhan hingga akhir tahun 2024," kata Sri Mulyani dalam keterangannya dikutip Kamis (6/2/2025).
Bendahara negara menyebut bahwa dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98 persen pada kuartal IV 2024, secara keseluruhan mencapai 4,94 persen sepanjang tahun. Terjaganya konsumsi masyarakat didukung oleh inflasi yang terkendali serta peningkatan mobilitas masyarakat.
"Peningkatan ini tercermin dari kenaikan okupansi hotel dan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi APBN menjaga daya beli masyarakat antara lain melalui belanja bantuan sosial bagi kelompok berpenghasilan rendah serta penguatan distribusi pasokan pangan untuk stabilitas harga," ujarnya.
Baca juga: Ini Langkah Pemerintah Genjot Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2025
Selain itu, penciptaan lapangan kerja baru yang mencapai 4,79 juta di tahun 2024 turut mendorong konsumsi masyarakat. Sementara itu, konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) pada kuartal IV 2024 tumbuh 6,06 persen dan 12,48 persen sepanjang tahun 2024.
Menurut Sri Mulyani, peningkatan ini didorong oleh aktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, serta berbagai ajang olahraga.
Di satu sisi, sepanjang tahun 2024, konsumsi Pemerintah tumbuh 6,61 persen dengan pertumbuhan 4,17 persen pada triwulan IV.
Baca juga: Menko Airlangga: Triwulan Pertama Pasca Prabowo Jadi Presiden, Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,02 Persen
"Kinerja yang sangat baik tersebut tercermin dari peran belanja negara yang semakin optimal sebagai shock absorber untuk menjaga konsumsi masyarakat, menjaga njaga stabilitas ekonomi, dan mendukung agenda pembangunan," ungkap Sri Mulyani.
"Realisasi belanja negara tersebut memberikan multiplier effect bagi perekonomian, baik terhadap aktivitas dunia usaha maupun konsumsi masyarakat melalui kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan perlinsos," sambungnya.
Sri Mulyani menyatakan, pembentukan Modal Tetap Bruto (investasi) tercatat tumbuh 5,03 persen pada triwulan IV dan 4,61 persen sepanjang tahun 2024. Kinerja pertumbuhan ini melanjutkan tren penguatan yang konsisten dalam kurun empat tahun terakhir.
Stabilitas ekonomi-politik serta dukungan kebijakan fiskal dan moneter, mampu meningkatkan kepercayaan investor dan realisasi investasi di berbagai sektor, termasuk hilirisasi. Hal ini terlihat dari realisasi PMA dan PMDN yang tumbuh 20,82 persen dengan total nilai Rp1.714 triliun atau lebih dari target yang ditetapkan.
Baca juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2024 Sebesar 5,03 Persen
"Pertumbuhan impor barang modal dan bahan baku juga memberi indikasi kinerja manufaktur yang terjaga. Melalui APBN, Pemerintah turut mendorong investasi dengan meningkatkan belanja modal untuk konstruksi serta pembangunan infrastruktur konektivitas, bendungan, kawasan industri dan pariwisata," tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani bilang, kinerja ekspor pada kuartal IV tumbuh 7,63 persen dan secara tahunan tumbuh 6,51 persen Pertumbuhan positif ekspor tahun 2024 ditopang oleh meningkatnya ekspor barang dan ekspor jasa. Peningkatan ekspor barang terutama didorong oleh peningkatan ekspor komoditas besi baja dan bahan bakar mineral yang secara volume tumbuh masing-masing 17,8 persen dan 7,8 persen.