Di sisi lain, pertumbuhan ekspor jasa ditopang peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang tumbuh 19,05 persen. Di sisi lain, impor barang masih terkontraksi sebesar 10,36 persen pada kuartal IV dan sebesar 7,95 persen secara tahunan
Sektor Manufaktur pada kuartal IV 2024 tumbuh 4,89 persen dan 4,43 persen sepanjang tahun 2024, permintaan domestik maupun global yang tetap kuat menjadi penopang pertumbuhan, terutama pada subsektor industri logam dasar, elektronik, dan makan minum.
Sejalan dengan pertumbuhan sektor manufaktur, sektor perdagangan tumbuh 5,19 persen pada kuartal IV atau tumbuh 4,86 persen sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas produksi.
Sektor-sektor terkait mobilitas masyarakat mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang tahun 2024. Sektor transportasi tumbuh 7,92 persen pada kuartal IV dan mencapai 8,69 persen sepanjang tahun 2024. Sejalan dengan itu, sektor Akomodasi dan Makan Minum juga tumbuh tinggi, sebesar 6,61 persen pada kuartal IV dan 8,56 persen di sepanjang tahun 2024.
"Momentum ini didorong oleh penyelenggaraan event nasional dan internasional serta perbaikan infrastruktur pendukung pariwisata yang meningkatkan arus wisatawan baik dari domestik dan mancanegara," ungkap Sri Mulyani.
Sementara itu, di sektor primer mengalami moderasi, baik dari sektor pertanian maupun sektor pertambangan. Sektor pertanian tumbuh 0,71 persen pada kuartal IV atau 0,67 persen untuk keseluruhan tahun 2024. Pelemahan kinerja sektor pertanian ini disebabkan penurunan produksi padi dan kelapa sawit.
Namun demikian, kinerja sektor pertanian diperkirakan akan meningkat seiring dengan kebijakan swasembada pangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Sektor pertambangan juga tumbuh moderat sebesar 3,95 persen pada kuartal IV atau 4,90 persen untuk tahun 2024. Moderasi harga komoditas menjadi salah satu faktor perlambatan pertumbuhan sektor pertambangan," papar dia.