TRIBUNNEWS.COM - Physical distancing menjadi anjuran pemerintah sebagai langkah untuk memerangi pandemi Covid-19.
Physical distancing ini dilakukan agar masyarakat tetap di rumah dan menjaga jarak fisik dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus corona.
Namun, bukan berarti memutuskan kontak dengan teman dan keluarga secara sosial, hanya menjaga jarak secara fisik.
Dilansir bbs.bt, WHO menyampaikan physical distancing adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai arahan pemerintah soal tetap di rumah di tengah wabah Covid-1.
Bukan memutuskan kontak sosial dengan keluarga dan teman-teman, tetapi tentang menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakitnya tidak menyebar.
Baca: UPDATE Virus Corona di Indonesia, 1.285 Pasien Positif di 30 Provinsi & Permintaan Karantina Wilayah
Baca: 1 Desa di Purbalingga Lakukan Isolasi Mandiri Setelah Besuk Pasien yang Ternyata Positif Corona
Dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah di seluruh dunia menginstruksikan kepada masyarakat untuk menghindari pertemuan publik.
WHO mengatakan lebih baik disebut jarak fisik dan bukan jarak sosial.
“Tapi yang ingin saya tekankan di sini adalah jarak fisik. Mengapa saya mengatakan itu adalah karena beberapa orang yang berada di karantina memerlukan interaksi sosial."
"Sekarang mudah melalui media sosial. Menurut definisi, interaksi sosial dapat dilakukan menggunakan media sosial. Jadi yang kami maksud di sini adalah jarak fisik, ” kata Dr Rui Paulo de Jesus, Perwakilan WHO di Bhutan.
Mengapa seseorang harus mempertimbangkan menjaga jarak fisik saat berinteraksi dengan orang-orang?
“Penyakit ini akan ditransfer dari satu orang ke orang lain melalui tetesan ketika Anda batuk, tetesan itu mengandung virus. Berdasarkan ilmu pengetahuan, ketika Anda batuk atau bersin )tetesan) tidak akan pergi lebih dari satu meter atau tiga kaki."
"Jadi jarak fisik adalah ketika kita berinteraksi dengan orang-orang, kita perlu menjaga jarak minimal satu meter."
"Hal-hal lain seperti penutupan sekolah, menghindari pertemuan publik, dasar untuk ini sebenarnya adalah ilmu sederhana. Itulah sebabnya pemerintah mengambil langkah yang sangat tepat untuk mencegah pertemuan publik, ” tambahnya.
Sebuah penilaian yang dilakukan oleh WHO menyimpulkan satu orang yang terkena dampak memiliki potensi untuk menginfeksi antara dua hingga tiga orang.