TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah perang melawan Covid-19, sejumlah mahasiswa terpanggil untuk menjadi sukarelawan.
Ada yang bertugas di garis belakang, ada yang bekerja keras mendukung dari belakang. Semua dilakukan demi kemanusiaan.
Di antara para relawan mahasiswa itu, terselip nama Sri Agustin Tabara dan Sofina Izzah.
Sri adalah mahasiswi Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI).
Sementara Sofina mahasiswi program profesi Ners FIK UI.
Mereka adalah dua dari 105 mahasiswa FIK UI yang terjun langsung menjadi relawan Covid-19 di sejumlah rumah sakit. Salah satunya Rumah Sakit UI (RSUI).
Sri mengaku keterlibatannya sebagai relawan berawal ketika ia mendapat informasi bahwa RSUI membuka panggilan menjadi volunteer.
Ia pun segera mendaftarkan diri secara kolektif melalui Pusat Krisis FIK UI dan menempuh sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilakukan secara online, serta skrining kesehatan.
"Bagi saya, menjadi relawan di situasi pandemi ini merupakan sebuah panggilan negara yang wajib dilakukan, khususnya bagi saya yang adalah seorang perawat. Saya sangat terbebani ketika melihat meningkatnya kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan karena pasien terus bertambah dari hari ke hari," ujar Sri, Sabtu (18/4/2020).
Meski statusnya masih mahasiswi, Sri mengaku tak mendapatkan kendala yang berarti dalam membagi waktu dalam menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Baca: Sang Adik Tak Ziarah ke Makam karena Wabah Corona, Julia Perez Datang Dalam Mimpi
FIK UI justru membebastugaskan dirinya berpartisipasi dalam kuliah online saat harus bertugas menjadi relawan.
"Sejauh ini saya belum mengalami kendala berarti. Untuk tugas-tugas tetap dapat saya kerjakan di waktu luang," ungkapnya.
Dalam seminggu Sri bekerja selama 5 - 6 hari kerja di mana per harinya menjalani satu shift.
Shift kerja terbagi dalam tiga yaitu, shift pagi dan shift siang, masing-masing sebanyak 7 jam, dan shift malam sebanyak 12 jam.
Kisah Sofina tidak jauh berbeda dari Sri. Ia mendaftarkan diri sebagai relawan ketika mengetahui RSUI membuka panggilan sebagai volunteers.