Ia sudah bertugas sebagai relawan perawat di RSUI sejak 1 April 2020.
Sofina menganggap menjadi perawat dalam masa pandemi ini adalah sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa.
Saat ini Sofina juga ditempatkan di ICU RSUI yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
"Tidak ada kekhawatiran dalam menangani pasien Covid-19, mengingat kami telah diperlengkapi Alat Pelindung Diri (APD). Setiap harinya selama 6 hari kerja, saya memperoleh shift kerja sebanyak 8 jam," kata dia.
"Dengan pembagian, sebanyak 4 jam pertama saya bertugas di ruangan isolasi merawat pasien dengan APD lengkap, lalu setelah itu saya melepas APD, mandi, makan lalu melanjutkan sisa waktu yang ada untuk membantu tindakan yang bersifat administratif seperti laporan pasien bersama para perawat RSUI," paparnya.
Baca: Tiga Partai Politik Ini Disebut Paling Responsif Terhadap Pandemi Corona Menurut Riset Intrans
Berkenaan dengan cara membagi waktu dengan perkuliahannya, Sofina juga tidak mengalami kesulitan dalam membagi waktu.
Saat ini ia menjalani 2 mata kuliah dan mengerjakan tugas akhir.
Meskipun demikian, kampus tempat ia kuliah memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang menjadi relawan dengan menghitung kegiatan relawan tersebut sebagai satuan kredit semester (SKS) yang nantinya akan disetarakan SKS-nya.
"Kalaupun ada tugas, tidak memberatkan, sebab para dosen sangat menghargai kami yang sudah mau menjadi relawan," imbuhnya.
Sofina berpesan kepada masyarakat untuk bahu-membahu dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dengan cara tetap di rumah saja jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
Ia pun berharap tidak ada lagi stigma negatif yang tercipta bagi pejuang medis.
Sementara itu Rektor UI Prof Ari Kuncoro mengapresiasi aksi nyata yang dilakukan para mahasiswa UI di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Bamsoet Sumbang APD ke Tenaga Medis
Para mahasiswa UI telah mengamalkan bidang keilmuan yang selama ini ditempuh semasa perkuliahan dan ini merupakan sebuah tindakan terpuji.
Pihaknya juga mengimbau agar para mahasiswa tetap menjaga kesehatan, selalu memberi kabar kepada keluarga, dan senantiasa bersemangat.
Diharapkan gerakan ini mampu memotivasi mahasiswa lainnya sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama bergotong-royong memberikan kontribusi secara sukarela bagi masyarakat demi memerangi pandemi ini.(tribun network/yud/dod)