Dia mengingatkan, bahwa kekhawatiran berlebihan terhadap situasi pandemi akan mempengaruhi imunitas tubuh seseorang.
Sehingga mereka akan mudah untuk terserang penyakit.
Baca: Sekolah Masuk Lagi Dimulai Juli 2020, Simak Panduan New Normal Cegah Penyebaran Covid-19
"(Oleh karena itu) ketenangan dalam menghadapi pandemi ini diharapkan akan dapat meningkatkan sistem imunitas terhadap virus ini," katanya.
Selain itu, Retno juga mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan pandemi ini serta menenangkan masyarakat.
Menurut dia, di tengah kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini, penyebaran arus informasi di tengah masyarakat begitu cepat.
Akan tetapi, tidak jarang informasi yang disampaikan justru tidak tepat dan bisa meningkatkan kekhawatiran bagi masyarakat.
Dampaknya, dapat membuat potensi perpecahan sosial maupun politik kian menguat.
"Kita semua harus menutup semua (potensi) perpecahan yang akan timbul."
"Oleh karena itu saya yakin para pemimpin agama memiliki peran penting untuk memastikan keberlangsungan bangsa ini," jelas Retno.
Baca: Ketua MPR Dorong Pemerintah Persiapkan SOP Tatanan New Normal
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan keadaan normal yang baru (new normal).
Yakni menjalani gaya hidup baru dengan mengedepankan protokol kesehatan, serta terus produktif selama pandemi virus corona.
"Dalam situasi seperti ini, virus corona belum ditemukan vaksin dan obatnya," ujar Yurianto.
Lebih lanjut, Yurianto menuturkan, dengan belum ditemukannya vaksin ini dimaknai bahwa orang itu belum bisa dikebalkan dari Covid-19.
Lantaran belum ditemukan obatnya, lanjut dia, pengobatan terhadap pasien Covid-19 yang dilakukan masih akan menggunakan prosedur yang panjang.