News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mengenal Dexamethasone, Obat yang Diklaim Mampu Mengobati Pasien Covid-19

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu kotak obat injeksi dexamethasone dipotret di sebuah toko kimia di London pada 16 Juni 2020. dexamethasone pada hari Selasa diperlihatkan sebagai obat pertama yang secara signifikan mengurangi risiko kematian di antara kasus COVID-19 yang parah, dalam hasil percobaan dipuji sebagai terobosan besar dalam perang melawan penyakit ini.

"Setelah itu, sekitar 10 hari setelah terinfeksi, orang-orang mulai memproduksi antibodi dan reaksi peradangan terhadap virus." lanjutnya.

Bahan kimia inflamasi ini terkadang dapat menciptakan komplikasi Covid-19 yang parah, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, yang menyulitkan oksigen memasuki aliran darah dan mencapai organ.

Pasien dengan komplikasi Covid-19 yang parah akan merasakan manfaat yang signifikan dengan mengonsumsi dexamethasone.

Pasien-pasien tersebut harus meminum dexamethasone selama 10 hari, baik secara oral atau melalui infus.

Setelah satu bulan, angka kematian akan berkurang sebesar 35% pada pasien yang membutuhkan perawatan dengan mesin pernapasan dan 20% pada pasien yang membutuhkan oksigen tambahan.

Namun obat deksametason ini nampaknya tidak terlalu berdampak secara signifikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Beberapa penelitian, juga telah menyarankan bahwa steroid seperti dexamethasone dapat membantu meningkatkan angka kematian di antara orang-orang dengan ARDS.

Baca: Sekretaris Kesehatan Inggris Sambut Pengobatan Dexamethasone untuk Covid-19

Lalu apakah ada komplikasi akibat penggunaan Dexamethasone?

Waktu dan selektivitas di antara pasien sangat penting untuk memastikan dexamethasone dapat digunakan dengan benar sebagai pengobatan untuk pasien Covid-19.

Temuan awal menyarankan pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala parah, seperti membutuhkan bantuan respirator, tidak boleh menggunakan dexamethasone.

"Kelemahan dari steroid adalah tidak selektif," kata Ogbuagu.

"Steroid adalah pedang bermata dua yang dapat menghalangi kemampuan tubuhmu untuk melawan virus," jelasnya.

Ogbuagu mencatat bahwa beberapa penelitian telah menemukan tingkat kematian yang lebih tinggi pada pasien yang menggunakan steroid, karena mereka menghambat respon kekebalan tubuh terhadap virus.

Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi-organisasi lain menyarankan agar tidak menggunakan steroid lebih dini, karena mereka dapat menghalangi pembersihan virus.

Ogbuagu juga mengatakan bahwa steroid, secara umum, dapat menyebabkan beberapa efek samping yang parah, seperti diabetes atau bahkan memburuk kondisi seseorang yang telah mengidap diabetes sebelumnya, serta psikosis atau gangguan emosional.

(Tribunnews.com/Lanny Latifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini