TRIBUNNEWS.COM - Rapid test atau tes cepat dan tes polymerase chain reaction (PCR) atau swab test Covid-19 di pasaran ditawarkan dengan tarif bervariasi. Mengapa demikian? Apa penyebabnya?
Tarif test untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus corona atau covid-19 dalam tubuh ini memiliki harga berbeda-beda di tiap rumah sakit dan daerah.
Seperti diketahui,belakangan ini rapid test maupun tes PCR ini diketahui digunakan sebagai upaya tracing kasus Covid-19.
Tes ini ada yang dibiayai oleh pemerintah, adapula masyarakat yang harus melakukan tes secara mandiri.
Biasanya hal ini dilakukan bagi masyarakat yang hendak bepergian ke wilayah lain atau sebagai syarat sebelum melakukan perjalanan.
Lantas, mengapa biaya rapid test dan PCR di tiap rumah sakit dan daerah sangat bervariatif?
Wakil Direktur dan Diklit sekaligus Jubir Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto, memberikan penjelasannya.
https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/dokter-tonang-dwi-ardyanto.jpg
Wakil Direktur dan Diklit sekaligus Jubir Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto
Banyak Merek Rapid Test
Dokter Tonang mengungkapkan, biaya rapid test beragam di tiap daerah maupun rumah sakit diakibatkan karena banyaknya merek rapid test kit yang beredar.
Bahkan ada ratusan merek yang direkomendasik
Baca: Mulai 5 Juli, Penumpang di Bandara Ngurah Rai Hanya Perlu Tunjukkan Hasil Rapid Test
Baca: Biaya Rapid Test dan Tes PCR Beragam, Pemerintah Diharap Kendalikan Variasi Harga
an oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Jadi Gugus Tugas itu mengeluarkan rekomendasi tentang merek tes rapid yang bisa digunakan," ungkap Dokter Tonang dalam program Overview: Terjepit Biaya Tes Rapid bersama Tribunnews.com, Kamis (2/7/2020).
"Ada sekitar 170-an merek di sana," imbuhnya.