Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Barat, Kombes Pol Artanto, mengatakan Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga saat ini masih tercatat nihil zona merah kasus COVID-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, hanya 7 dari 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa yang terdapat kasus positif COVID-19.
Untuk itu, TNI-Polri bersama Pemerintah Kabupaten setempat berusaha mempertahankan status itu. Selain itu, pihaknya bersama para stakeholders termotivasi membuat seluruh kecamatan di Sumbawa berzona hijau COVID-19.
Baca: Sempat Melawan, Pelaku Penyerangan Anggota Polisi di Sumbawa Diamankan
"Zona merah sampai saat ini belum ada. Yang ada hanya kuning dan orange sisanya hijau. Tidak ada zona merah. Makanya kami menggenjot masyarakat agar tetap mempertahankan bahkan membuat zona hijau seluruhnya," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin, (3/8/2020).
Dia menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa hingga tanggal 30 Juli 2020, angka positif COVID-19 di Sumbawa tercatat sebanyak 94 orang dengan rincian 62 orang sembuh, 2 meninggal dan 30 orang masih positif.
Menurut dia, kesadaran masyarakat Sumbawa akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dinilai sudah sangat baik. Hal ini didukung dengan inovasi lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB) yang diinisiasi Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal.
Baca: Usai Videonya Soal Obat Covid-19 Dihapus, Kini Anji dan Hadi Pranoto Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Sejak lomba ini dilaunching, kata Artanto, para warga semakin sadar akan pentingnya menjaga wilayahnya. Jangan harap bisa masuk di lingkungan-lingkungan setempat tanpa pemeriksaan kesehatan.
Selain mencegah penyebaran COVID-19, Artanto menuturkan, hal tersebut juga berdampak dari sisi keamanan dari tindak kriminalitas, sebab semua warga pendatang terdata dan dipantau.
"Dengan adanya ini (lomba Kampung Sehat NTB), mereka lebih antisipatif kepada orang yang masuk kampung mereka. Dengan kesadaran memeriksa warga yang dtg termasuk warga sekitar yang keluar dan masuk ke kampung mereka di cek. Setiap orang masuk dicek," ujarnya.
Artanto mengungkapkan, warga juga rajin menerapkan kebiasaan baru rajin mencuci tangan dan mengenakan masker saat berinteraksi satu sama lain.
Lebih lanjut, ia menuturkan, setiap desa di Sumbawa kini juga sudah mempunyai rumah isolasi mandiri yang diperuntukkan bagi warga sekitar, yang baru saja melakukan perjalanan ke luar daerah. Sebagai contoh di Kampung Panca Warga, Desa Labuhan Sumbawa di mana seorang warga merelakan rumahnya dijadikan rumah isolasi bagi setiap warga yang sehabis berpergian ke luar daerah.
"Itu warga punya rumah tak digunakan. Yang punya di Mataram sehingga digunakan buat warga setempat yang datang dari luar daerah dicek dan diisolasi disana," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan warga yang sedang melakukan isolasi, para warga bergotong royong menyiapkan kebutuhan. Pihak Polres dan Dandim serta Pemkab secara berkala mengecek setiap Desa.