Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memastikan harga untuk vaksin Covid-19 berada di kisaran harga Rp 200 ribu.
Hal tersebut disampaikan Honesti Basyir, menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac akan dijual dengan harga 1,96 dolar AS per dosis.
"Mengenai harga 1.96 dolar AS per dosis pun tidak tepat. Sebab biaya pengiriman tiap dosisnya pun sekitar 2 dolar AS. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya. Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia”, ujar Honesti diketerangannya, Selasa (12/10/2020).
Baca juga: Johnson & Johnson Hentikan Sementara Uji Vaksin Covid-19, Relawan Jatuh Sakit
Honesti menyampaikan, dalam penentuan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin. Satu diantaranya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.
Dengan demikian penentuan harga di negara satu berbeda dengan negara lain.
Sebelumnya, beredar pemberitaan yang menyatakan terkait Sinovac sudah menanda tangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga 1,96 dolar AS per dosis.
Brazil merupakan salah satu negara yang juga akan membeli vaksin Covid-19 dari Sinovac.
“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dolar AS dengan pemerintah Brazil tidak tepat," jelas Honesti.
Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.
BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi Vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).
Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Oktober 2020 ini.
Data terakrhir menunjukkan hingga 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.
Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19.