"Ini adalah momen berbahaya bagi banyak negara di belahan bumi utara seiring lonjakan kasus," kata Tedros.
Tetapi dia menambahkan, banyak orang tidak berdaya melawan virus, karena kurang disiplinnya menerapkan pentingnya 3 M yakni menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan memakai masker serta menjauhi pertemuan yang berjumlah banyak di ruang tertutup.
Dia kembali menyerukan kepada para pemimpin negara untuk kembali mengingatkan warganya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3 M dalam segala aktivitas untuk menekan laju pertumbuhan kasus yang makin meninggi akhir-akhir ini.
"Lagi dan lagi kita telah melihat, bahwa mengambil tindakan yang tepat dengan cepat berarti wabah akan dapat dikelola."
Baca juga: Cawapres Petahana Partai Republik Mike Pence Kejar Jadwal Kampanye Meski Ajudannya Positif Covid-19
Berbicara pada pertemuan yang sama, yang diadakan secara online tahun ini, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dalam pesan videonya menyebut pandemi itu sebagai "krisis terbesar di zaman kita".
Karena itu kata dia, butuh solidaritas dunia dalam setiap langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari negara masing-masing.
"Kami membutuhkan solidaritas global di setiap langkah," katanya.
Ia menggaungkan permohonan bagi negara-negara maju untuk mendukung upaya bersama agar negara kaya dan miskin bisa memilki akses yang sama mengakses vaksin.
"Vaksin harus untuk publik global," kata Guterres.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak)
Smber: AFP/Channel News Asia