Mereka mendesak pemerintah untuk merilis data tentang urutan varian virus, pengujian, jumlah pasien yang pulih, dan bagaimana tanggapan masyarakat terkait program vaksinasi.
Pengajuan banding yang dilakukan para Ilmuwan ini menyebutkan bahwa data 'granular' pada pengujian tidak dapat diakses oleh pakar non-pemerintah serta beberapa pakar dari pemerintahan.
Begitu pula pekerjaan pemodelan untuk memprediksi lonjakan masa depan yang sedang dilakukan oleh para ahli yang telah ditunjuk oleh pemerintah, mereka bekerja dengan informasi yang tidak mencukupi.
Lalu hal yang sama turut dialami para Ilmuwan yang gagal mendapatkan informasi yang memungkinkan mereka dalam memprediksi berapa banyak tempat tidur, oksigen, atau fasilitas perawatan intensif yang dibutuhkan pasien.
Seruan tersebut mendesak pemerintah India dalam memperluas jumlah organisasi yang mengurutkan virus untuk mempelajari evolusinya, dan juga meningkatkan jumlah sampel yang sedang dipelajari.
Sementara itu, banyak warga India yang terus membanjiri media sosial dan aplikasi perpesanan dengan mengajukan permohonan bantuan oksigen, tempat tidur, obat-obatan, unit perawatan intensif, dan kayu untuk pembakaran jenazah (kremasi).