Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta tidak kendor melakukan 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment untuk mencegah penularan Covid-19.
Ia pun menyoroti kurangnya sosialisai mengenai biaya pemeriksaan dari hasil tracing atau penelusuran kontak.
"Karena masyarakat masih banyak yang bingung (testing) Covid-19 ada biayanya tidak sih untuk mengecek itu. Itu dulu yang kurang dilakukan sosialisasi," kata Iman kepada wartawan, Rabu (16/6/2021).
Komisi E juga telah meminta Dinkes DKI Jakarta langsung melakukan pemeriksaan hasil penelusuran kontak dengan metode PCR.
Sehingga hasil contact tracing tersebut dapat diketahui secara akurat dan cepat.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Malaysia Masih Tinggi, Tercatat 5.150 Kasus Baru dalam 24 Jam Terakhir
"Yang kemarin misalnya ada tracing ada 16 orang ke belakang harusnya langsung dengan PCR, karena kita sudah ada kontrak PCR dengan laboratorium," kata dia.
Lima Klaster Covid-19 di Jakarta
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan adanya lima klaster Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkannya dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (16/6/2021).
"Kemudian di DKI Jakarta. Terdapat lima klaster Covid-19 di DKI yaitu di Cipayung, Cilincing, Kelapa dua, Kayu Putuh dan Ciracas," ungkap Listyo di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta.
Listyo mengatakan lima wilayah tersebut termasuk dalam klaster Covid-19.
Setelah melakukan penelusuran terhadap 1.568 dari lima wilayah tersebut, kemudian ditemukan ada 103 kasus aktif dan terus mengalami peningkatan.
"Dari 1.568 orang yang kami tracing di lima klaster tersebut terdapat 103 orang kasus aktif di 5 klaster. Dan saat ini terus terjadi peningkatan," ucapnya.
Baca juga: Ketua IPW Neta S Pane Meninggal Dunia karena Terpapar Covid-19