TRIBUNNEWS.COM, WUHAN- Mei lalu, Presiden AS Joe Biden memerintahkan intelijen mempercepat investigasi dari mana Covid-19 berasal.
Berbagai spekulasi pun muncul, termasuk dugaan bahwa virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, lokasi pertama terdeteksinya wabah.
Teori kebocoran tersebut sempat menyeruak di era pendahulu Biden, Donald Trump.
Namun, banyak yang menganggapnya hanya konspirasi.
Dilansir AFP Selasa (15/6/2021), teori itu kembali mendapatkan perhatian setelah tiga peneliti sakit.
Ketiga ilmuwan itu dilaporkan sakit pada 2019 setelah mengunjungi goa kelelawar yang berlokasi di Provinsi Yunnan.
Sementara itu, sebuah laporan bersama awal tahun ini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli China menyimpulkan bahwa "sangat tidak mungkin" bahwa virus lolos dari Institut Virologi Wuhan di kota di pusat wabah Covid.
Penyelidikan itu menghadapi kritik di tengah klaim bahwa para ilmuwan WHO hanya diberi akses terbatas ketika mereka mengunjungi China.
Namun, rekaman baru yang diperoleh Sky News Australia sejak itu membuktikan bahwa kelelawar memang disimpan di laboratorium Wuhan.
Dilansir Express.co.uk, Selasa (15/6/2021), dalam video tersebut terlihat Institut Virologi Wuhan menunjukkan bagaimana mereka menyimpan kelelawar hidup di dalam kandang.
Itu merupakan video resmi Akademi Ilmu Pengetahuan China untuk menandai peluncuran laboratorium biosafety level 4 yang baru pada Mei 2017.
Presiden Joe Biden sejak itu memerintahkan badan-badan intelijen AS meningkatkan usaha mereka untuk menyelidiki penyebab wabah, karena teori "kebocoran laboratorium" telah menguat di Amerika.
China menanggapinya dengan menuduh AS melakukan "kampanye kotor dan pengalihan kesalahan", tetapi WHO telah memberikan dukungannya untuk penyelidikan "tahap kedua".
Pada konferensi pers penutupan KTT G7 di Cornwall, Biden mengatakan bahwa para penyelidik membutuhkan akses ke laboratorium di China untuk menentukan dengan tepat apa yang telah terjadi.