"Saya belum mencapai kesimpulan karena komunitas intelijen kami belum yakin apakah ini adalah konsekuensi dari - dari pasar - kelelawar yang berinteraksi dengan hewan di lingkungan yang menyebabkan COVID-19 ini, atau apakah itu eksperimen yang hilang. serba salah di laboratorium," katanya.
Komunike puncak akhir menyerukan "studi asal-usul COVID-19 fase 2 yang diadakan WHO secara tepat waktu, transparan, dipimpin oleh para ahli, dan berbasis sains" termasuk di China.
Berbicara kepada wartawan di KTT G7 di Cornwall pada hari Sabtu, kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa setelah hampir 3,75 juta kematian di seluruh dunia, orang berhak mengetahui sumber wabah.
"Kami percaya bahwa semua hipotesis harus terbuka, dan kami perlu melanjutkan ke tahap kedua untuk benar-benar mengetahui asal-usulnya," katanya.
Diplomat top China, Yang Jiechi, menyatakan keprihatinan serius Beijing kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa beberapa orang di Amerika Serikat menyebarkan "kisah tidak masuk akal" tentang virus corona yang melarikan diri dari laboratorium Wuhan.
Yang, kepala Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis China, juga mengatakan kepada Blinken dalam panggilan telepon pada hari Jumat bahwa Washington harus menangani masalah terkait Taiwan "dengan hati-hati dan tepat", lapor media China CCTV.
Panggilan itu terjadi pada saat kedua negara berselisih mengenai masalah mulai dari perdagangan dan teknologi hingga hak asasi manusia dan virus corona.
Washington harus bekerja dengan Beijing untuk mengembalikan hubungan ke jalurnya, kata Yang.
Yang, yang terlibat pertengkaran sengit dengan Blinken di Alaska pada Maret selama pertemuan tingkat tinggi pertama pemerintahan Biden dengan China, mengatakan Beijing dengan tegas menentang apa yang disebutnya "tindakan keji" atas pandemi yang katanya digunakan untuk memfitnah China, lapor CCTV. (Intisari/Tatik Ariyani)
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul China Tak Bisa Berbohong Lagi, Amerika Bocorkan Situasi Mencengangkan di Dalam Laboratorium Wuhan, Ada Kelelawar Hidup yang Digunakan untuk Hal Ini, Bagaimana Penjelasan China?