News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Rizal Ramli Sarankan Gedung DPR/DPRD Jadi Tempat Perawatan Warga Positif Covid-19

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom Rizal Ramli (kiri) ditemani Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengajukan gugatan terkait ambang batas pencalonan presiden, di Jakarta Pusat, Jumat (4/9/2020). Rizal Ramli mengajukan gugatan terkait ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) yang tertuang di dalam Undang-Undang Pemilihan Umum (UU Pemilu) 7/2017 yang mensyaratkan 20 persen kursi menjadi 0 persen. Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM - Mantan menteri keuangan, Rizal Ramli menyodorkan empat solusi untuk menekan lajunya Covid-19.

Pertama, ia kembali menyarankan pemerintah untuk mengambil langkah yang lebih tegas, yakni, lockdown selama satu bulan.

Sepanjang masa pemberlakuan lockdown, pemerintah harus menjamin makanan dan obat-obatan bagi rakyat.

“Itu yang terjadi di negara-negara lain yang berhasil mengendalikan Covid-19,” tutur Rizal Ramli,  Jumat (9/7/2021).

Kedua, sambung Rizal Ramli, pemerintah juga perlu meningkatkan vaksinasi sebanyak tiga kali dari yang saat ini telah dilakukan.

Baca juga: Pemerintah Telah Bayar 17,1 Triliun Tagihan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit

Kemudian, yang ketiga, lanjut Rizal Rami, adalah mengalihfungsikan gedung DPR dan DPRD sebagai tempat perawatan warga yang terinfeksi Covid-19, mengingat ruang perawatan di semua rumah sakit sangat terbatas.

Kalau-pun menggunakan hotel untuk isolasi mandiri pasien, menurut Rizal Ramli, biayanya juga sangat mahal.

“Daripada gedung dipakai anggota Dewan yang suka tidur dan menjadi yes-man, lebih baik digunakan untuk ruang perawatan pasien Covid-19. Kalau anggota dewan ingin rapat,kan bisa menggunakan aplikasi teleconfrence, seperti zoom atau google meet,” tutur Rizal Ramli.

Baca juga: Luhut: Pemerintah Akan Tindak Tegas Oknum Penjual Obat Covid-19 Nakal

Terakhir, imbuh Rizal Ramli, kepemimpinan yang tegas dan terarah menjadi salah satu faktor penting dalam perang melawan Covid-19.

Dia membandingkan situasi Amerika Serikat di era Donald Trump dan di era Joe Biden saat ini.

“Ketika Trump berkuasa kasus Covid-19 sangat memprihatinkan. Tetapi setelah Biden berkuasa, dalam waktu lima bulan AS bisa menang melawan Covid-19. Kualitas pemimpin memang menentukan,” pungkas Rizal Ramli.

Baca juga: Ekonom: Kalau Peringkat RI Mau Naik Kelas Lagi, Pertumbuhan Ekonomi Harus Konsisten di Atas 7 Persen

Proyeksi Ekonomi Seperti Kurva W

Dia juga melontarkan kritik atas melesetnya proyeksi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan mencapai angka 4,5 persen. Angka itu merupakan proyeksi pertumbuhan yang moderat. Sementara, bila keadaan memburuk, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan mencapai 3,7 persen.

“Ramalan-ramalan Sri Mulyani sejak tiga tahun lalu di dalam bidang makro ekonomi nyaris tidak benar dan banyak melesetnya,” ujar Rizal Ramli.

Baca juga: Peringkat Ekonomi Indonesia Merosot, Kemenkeu: Kemerosotan Pendapatan Per Kapita Tak Terhindarkan

Sebab, Rizal Ramli meyakini ekonomi setidaknya akan tumbuh dikisaran angka 3 persen. Menurutnya, pertumbuhan 3 persen itu tidak cukup.

"Karena pengangguran akan lebih banyak. Kita harus tumbuh 7 persen supaya tenaga kerja baru mendapat pekerjaan,” ujar Rizal.

Riza Ramli memprediksi, perekonomian Indonesia sepanjang 2021 itu akan seperti kurva W, yang bila dideskripsikan, setelah anjlok akan mengalami kenaikan sedikit, lalu anjlok lagi dan bisa jadi lebih dalam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini