Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, pemerintah menargetkan vaksin pada 26.705.490 orang.
Vaksinasi dosis pertama sudah diterima oleh 3.397.827 orang (12,72 persen).
Sedangkan dosis kedua diterima oleh 2.336.580 orang (8,75 persen).
MUI Minta Libatkan Tokoh Agama
Sementara itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan kepada pemerintah agar melibatkan tokoh agama saat sosialisasi vaksin covid-19.
Sebab, saat ini masih ada beberapa kelompok masyarakat yang menolak untuk divaksin.
"Kadang perlu juga dikombinasi dengan medisnya, sehingga selain dalil-dalil keagamaan, ya ada realita yang dipaparkan fenomena science dan medis itu," ujar Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI KH Cholil Nafis dalam pernyataannya, Rabu(22/9/2021).
Kiai Cholil menyebut ada beberapa kelompok masyarakat dalam menyikapi vaksin Covid-19.
Kelompok pertama, melakukan apapun untuk menghindari pandemi.
Kelompok kedua, tidak mau sama sekali mengikuti vaksinasi karena percaya Covid-19 dari Allah Swt.
Sehingga, kelompok itu tidak melakukan upaya-upaya sebagai manusia.
Baca juga: Menjelang Libur Akhir Tahun, Pemerintah Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
"Nah, yang MUI dorong adalah bagaimana kita melakukan upaya-upaya medis science dengan cara vaksinasi, tapi secara bersamaan kita juga menyandarkan kepada Allah Yang Maha Kuasa yang Maha Bijaksana, dan yang punya segalanya termasuk pandemi ini adalah milik Allah SWT," ucap Kiai Cholil.
MUI kata Kiai Cholil sudah memiliki gerakan nasional penanggulangan pandemi covid-19 dan dampak ekonominya.
"Kami bukan hanya sosialisasi, kita melakukan vaksinasi di kantor MUI, vaksinasi di pesantren, vaksinasi di rumah ibadah, kami lakukan itu, tentu dengan keterbatasan kemampuan dan tenaga yang ada di MUI," jelasnya.