News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Bali Dibuka untuk Turis Asing, Indonesia Waspadai Varian Baru

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan wisata Pura Ulun Danu di Tabanan Bali.Bali Dibuka untuk Turis Asing, Indonesia Waspadai Varian Baru

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyebutkan sektor pariwisata mengalami kerugian lebih dari Rp 10 triliun selama pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, kerugian tecermin melalui kontraksi cukup besar dari produk domestik bruto (PDB) nasional pada kuartal II dan III 2020.

Baca juga: 300 Ribu Wisatawan Asing Antre Ingin ke Bali, Syaratnya Wajib Karantina, Tangung Biaya Rp 25 Juta

Baca juga: Daftar Wilayah PPKM Level 1, 2, 3 dan 4 di Luar Jawa-Bali, Berlaku hingga 18 Oktober 2021

"Namun, Kadin Indonesia melihat pemerintah sudah berupaya keras menyelamatkan sektor parekraf," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (6/10/2021).

Menurut Arsjad, ada beberapa fase sudah dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan sektor penyumbang devisa besar ini hingga merumuskan untuk membuka sepenuhnya bidang parekraf.

Dia juga mengingatkan, pemulihan sektor pariwisata di tanah air membutuhkan kerja sama, inovasi, dan koordinasi dengan semua pihak terkait.

"Memang membuka sepenuhnya sektor parekraf tidak gampang. Sektor ini membutuhkan banyak orang, punya efek domino yang besar juga harus cermat, bukan berarti tidak mungkin, tapi harus dipikirkan dan siapkan betul," katanya.

Pemandangan dari kawasan wisata Ulu Kasok di Provinsi Riau. Ada lima dari tujuh wilayah siaran di Provinsi Riau yang terdampak ASO di tahap pertama tanggal 30 April 2022 di Riau – 1 (Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru) dan Riau – 4 (Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Dumai). Tahap kedua 25 Agustus 2022, Riau – 5 (Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi), tahap paling akhir 2 November 2022, Riau – 3 (Kabupaten Rokan Hilir) dan Riau – 7 (Kabupaten Indragiri Hilir). (dok riau.go.id)

Arsjad menjelaskan, selama setahun belakangan, pemerintah telah menerapkan kebijakan berupa program stimulus untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.

Dukungan tersebut di antaranya yakni dana hibah, subsidi bunga, restrukturisasi kredit, dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata.

Di sisi lain, pandemi dinilainya memaksa pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bertahan dan berinovasi.

Ia mengatakan, vaksinasi menjadi satu harapan untuk membangkitkan sektor parekraf di 2021 dan pemerintah sudah melakukan fase tanggap dengan memfokuskan pada kesehatan di sektor parekraf.

Menparekraf: Bali Diproyeksikan Jadi Pilot Project Wisata Berbasis Vaksin (ISTIMEWA)

"Fase ini pemerintah menginisiasi program perlindungan sosial, mendorong kreativitas dan produktivitas saat WFH, melakukan koordinasi krisis pariwisata dengan daerah pariwisata, serta melakukan persiapan pemulihan. Selanjutnya, adalah fase pemulihan, yakni pemerintah membuka perlahan tempat wisata," kata Arsjad.

Persiapan itu sangat matang, katanya, di antaranya soal penerapan protokol sertifikasi Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).

Terakhir, dari pengamatan Kadin Indonesia, pemerintah menjalankan fase penormalan yakni persiapan destinasi dengan protokol CHSE, meningkatkan minat pasar, hingga diskon untuk paket wisata dan MICE.

"Satu di antara program telah dilaksanakan adalah Virtual Travel Fair sejak bulan Agustus hingga September 2020," ujar Arsjad.

Wiku Adisasmito (screenshot)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini