Sementara itu, Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prasenohadi menyatakan subvarian baru COVID-19 kemampuan varian semakin tidak menunjukkan kekhasan gejala.
Karena belakangan, gejala yang dimunculkan mirip dengan penyakit Influenza.
Baca juga: Vaksin Influenza Disuntikan Setiap Tahun, Bagaimana dengan Vaksin Covid-19?
Hal ini mungkin saja karena vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat. Sehingga membuat tubuh lebih kuat hadapi virus.
"Namun ini akan menjadi problem karena keluhannya sama dengan Influenza sehari-hari hadapi," katanya lagi.
Masalah yang ditimbulkan adalah apakah jumlah kasus harian Covid-19 saat ini benar-benar sesuai.
Atau, sebenarnya jauh lebih banyak karena tidak ada keluhan yang terlalu berat saat terinfeksi.
Tes Antigen atau PCR Masih Penting
Tes antigen atau PCR masih penting untuk bedakan gejala Covid-19 dengan Influenza
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dr. Prasenohadi, PhD, SpP (K), KIC.
Baca juga: Terbaru! Syarat Naik Kereta Api Antarkota, Antigen dan RT-PCR Dihapus
"Karena gejala mirip, dahulu itu sebelum Covid-19 kita kenal dengan skrinning pasien gejala Influenza. Yaitu berupa demam, batuk, pilek dan sesak nafas. Maka Covid-19 mirip seperti itu pada awalnya," ungkapnya pada talkshow virtual, Senin (29/8/2022).
Namun, pada Covid-19 jika gejala memberat maka sesak nafas akan bertambah hebat. Dan perlu penanganan di rumah sakit. Hanya saja pada sub varian BA.5 yang saat ini tersebar di Indonesia, sebagian besar tidak menimbulkan keluhan.
Terkadang sulit membedakan mana yang Influenza dengan penyakit Covid-19. Sehingga untuk mengetahui lebih lanjut dalah dengan melakukan pemeriksaan.
"Jadi pada dasarnya pemeriksaan minimal Antigen dan PCR menjadi penting dalam menentukan pasien ini benar-benar Influenza biasa atau Covid-19, apa pun variannya," katanya lagi.
Pemeriksaan ini, kata Praseno Hadi menjadi hal yang wajib dan penting. Karena tadi omicron penularan lebih cepat.