Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida mengatakan pada Selasa lalu bahwa Jepang akan memperketat kontrol perbatasan untuk sementara waktu terhadap para pelancong dari China akhir pekan ini.
Hal itu karena jumlah kasus baru virus corona (Covid-19) meningkat pesat di negara itu.
Dikutip dari laman Kyodo News, mulai Jumat (30/12/2022), Jepang akan mewajibkan semua pelancong dari China daratan dan mereka yang mengunjunginya dalam tujuh hari, untuk melakukan tes Covid-19 pada saat kedatangan.
Baca juga: Ini Sederet Negara yang Terapkan Pembatasan Covid-19 untuk Pelancong China
Perkembangan itu terjadi saat Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan kekhawatirannya tentang lonjakan jumlah kasus infeksi di China dan menyerukan untuk mengungkapkan lebih banyak informasi.
Mereka yang dinyatakan positif, pada prinsipnya harus dikarantina selama tujuh hari.
Sedangkan mereka yang tidak menunjukkan gejala, harus dikarantina selama lima hari.
Untuk memastikan pengujian menyeluruh, pemerintah Jepang pun akan membatasi keberangkatan dan kedatangan penerbangan langsung yang menghubungkan Jepang dengan China daratan, Hong Kong dan Macau ke empat bandara yakni Narita, Haneda, Kansai dan Chubu.
Selain itu, pemerintah Jepang juga meminta maskapai penerbangan untuk tidak meningkatkan penerbangan semacam itu.
Selain empat bandara utama, pemerintah Jepang juga meminta agar Cathay Pacific Airlines Ltd., Hong Kong Airlines Ltd., dan Hong Kong Express Airways Ltd. menghentikan penerbangan mereka yang menghubungkan Hong Kong dengan Sapporo, Fukuoka dan Naha mulai Jumat besok.
Langkah-langkah itu dilakukan sehari setelah China mengatakan akan membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari 2023 dan meninggalkan tindakan karantina yang selama ini telah diterapkan untuk mencegah penyebaran infeksi virus tersebut.
"Kekhawatiran telah berkembang di Jepang karena sulit untuk memahami situasi sebenarnya di China," kata Kishida.
Baca juga: Penularan Covid-19 di Jepang Meningkat, Ada 215.964 Kasus Baru
Ia pun menyoroti kesenjangan jumlah kasus Covid-19 yang dirilis oleh pemerintah China dan sektor swasta.
Kishida mengatakan langkah sementara ini dilakukan bertujuan untuk menghindari 'masuknya virus itu secara cepat' ke Jepang.