TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra mengatakan pertumbuhan industri kreatif Indonesia sebagai tulang punggung ekonomi kreatif dapat di kembangkan dari pemberian pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Salah satu upayanya, lanjut Sutan dapat berbentuk penambahan modal, baik yang berasal dari pinjaman perbankan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) ataupun kerjasama pengembangan dengan investor.
“Untuk mengakses modal perbankan dan investor para pelaku UKM kreatif perlu di fasilitasi secara khusus dalam hal peningkatan ketrampilan di bidang permodalan dan pengelolaan keuangan,” kata Sutan, dalam rilis yang dikirim kepada Parlementaria, Rabu (20/07/2016).
Politisi F-Gerindra itu juga mengingatkan prasyarat dalam menggapai hal itu, industri kreatif harus memiliki tata kelola keuangan yang akuntabel, manajemen usaha yang baik dan rencana bisnis yang layak untuk dikembangkan.
Dengan begitu, ia mengharapkan UKM kreatif dapat menata diri agar bisa meningkatkan kemampuan dan kapasitas untuk menjalankan usaha secara optimal.
Terlepas dari berbagai kendala itu, ia yakin dalam satu dasawarsa ke depan, UKM kreatif dapat menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.
“Kreativitas usaha UKM merupakan potensi pemberdayaan ekonomi yang amat besar untuk kita andalkan menjadi tiang utama ekonomi bangsa,” harap politisi asal dapil Jambi itu.
Untuk itu, ia meminta Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dapat membuat program unggulan yang bisa merangsang tumbuhnya pelaku usaha kreatif di tanah air.
“Bekraf sebagai leading sektor harus punya program unggulan, jangan hanya sebatas memoles program yang sudah ada, jadi dengan dana yang ada harus di buat terobosan,” tegasnya. (Pemberitaan DPR RI)